Pemerintah memproyeksikan puncak arus balik pada tanggal 8 Mei 2022. Sebelumnya menghimbau agar pemudik kembali di antara tanggal 6, 7 Mei. Hal ini guna menghindari kemacetan.
Saya tidak bisa mengikuti himbauan tersebut karena tanggal 7 Mei anak cewek yang akan kembali ke Malang masih ada acara Prom Night di sekolahnya.Â
Kembali ke Malang, kita putuskan tanggal 8 Mei. Untuk menghindari kemacetan kita berangkat lebih pagi, pukul 07.00 WIB.Â
Namun, karena masih banyak yang harus dipersiapkan, berangkat pagi pun jadi molor 2 jam. Â
Harap-harap cemas, lalu lintas akan macet. Ternyata pintu masuk  tol Madiun yang beberapa hari ke belakang macet, hari ini lancar.Â
Sepanjang perjalanan hingga pintu tol Sidoarjo lancar. Kendaraan yang melintas sedikit. Pemudik melaju kendaraannya hingga batas maksimal.
Setelah melintas pintu tol Sidoarjo hingga Porong, volume kendaraan semakin meningkat. Namun, pengemudi masih bisa melaju kendaraannya hingga 60 Km/jam.
Dari Porong hingga Malang perjalanan kembali normal walaupun di pintu tol Kejapanan padat.Â
Pintu keluar tol Singosari, Malang lancar tidak ada kepadatan kendaraan.Â
Kemacetan terjadi setelah masuk kota Malang hingga jalan Selat Sunda. Namun, masih aman dan lancar.
Waktu tempuh Madiun ke Malang lewat tol kurang lebih 3 jam sudah berikut istirahat sebentar di Rest Area. Â
Kita agak lama tiba di homestay tempat asrama anak karena mampir dulu ke rumah teman (Bu Sadikin) untuk silaturahmi lebaran.
Persiapan Balik Malang
Sebelum berangkat ke Malang, saya mempersiapkan keperluan Nakdis selama 20 hari ke depan.Â
Sebetulnya tidak perlu membawa apa-apa, cukup pakaian pribadi karena sudah disiapkan homestay mulai dari makan, laundry, kendaraan.Â
Namun, anak saya minta bawa setrika, tempat masak air elektrik, stok aqua galon berikut alatnya. Katanya biar gak bolak balik ambil ke lantai bawah. Apalagi jika tengah malam lapar, bisa seduh mie, susu, teh panas sendiri.
Selain keperluan anak, kita pun harus mempersiapkan berapa hal agar perjalanan lancar.
1. Kartu E-tol.Â
Pastikan sebelum masuk tol isi dari E-tol cukup. Untuk perjalanan Madiun hingga Malang lebih amannya kita ngisi E-tol Rp500.000.
Jika saldo E-tol kurang tepat di pintu keluar. Ada petugas yang akan membantu isi saldo atau bayar dengan uang tunai.Â
2. BBM cukup.
Walaupun ada pom bensin di rest area, tidak ada salahnya sebelum berangkat BBM kita isi penuh.
Istilahnya kita sedia payung sebelum hujan. Sedia BBM sebelum mogok, hik entahlah, saya kalau bepergian yang selalu diingat isi BBM.Â
3. Â Payung
Ini bukan peribahasa sedia payung sebelum hujan. Payung sangat dibutuhkan walaupun kita naik kendaraan.Â
Ketika sampai di rest area KM 66 Pandaan-Malang, turun hujan. Jika kita sedia payung di kendaraan, kita bisa ke toilet, ke masjid dengan payung.Â
Jika tidak ada payung, kita istirahat di dalam mobil saja.Â
4. Â Periksa kondisi kendaraan
Untuk bagian kendaraan mana saja yang bisa diperiksa sendiri bisa simak di artikel sebelumnya. Yang pasti untuk puncak arus balik ke arah Malang disinyalir lancar hingga nanti malam.
Selamat beraktivitas.Â
#Sri Rohmatiah Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H