Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Penerima anugerah People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Segar Artikel Utama

Hati-hati 4 Penyakit Ini Sering Muncul Usai Lebaran dan Bagaimana Cara Mengatasinya

4 Mei 2022   14:24 Diperbarui: 4 Mei 2022   18:15 944
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menu lebaran pemicu 4 penyakit yang sering muncul saat Lebaran dan bagaimana mengatasinya. Foto: dokumentasi pribadi 

Seluruh umat muslim menyambut Idulfitri sebagai hari kemenangan dengan berbagai tradisi, Tradisi di setiap daerah berbeda, tetapi pada dasarnya sama, mulai dari sungkeman, saling memaafkan, yang tak kalah menarik adalah sajian makanan khas daerah.

Momentum hari kemenangan setelah sebulan puasa ini terkadang bagi sebagian orang terutama anak-anak menjadi kalap. Mereka merasa sudah menang, bebas memakan apa saja. Namun, seringkali lupa apa akibatnya.

Jangankan anak-anak, saya pun masih merasa hari lebaran adalah hari kebebasan untuk makan. Selama puasa banyak makanan yang dihindari, saat lebaran lampu merah itu dilabraknya.

Ketika tubuh tidak terbiasa menerima makanan tersebut, maka tubuh akan menolak dan menimbulkan reaksi. Reaksi-reaksi inilah yang menjadi penyakit dan menghambat acara silaturahmi dengan keluarga.

Berikut 4 Penyakit yang Sering Muncul saat Lebaran

1. Muntah karena Keracunan

Ketika silaturahmi ke rumah nenek, orangtua dari Mimi yang berada di kota, adik saya muntah-muntah. Mimi atau ibu saya pun panik karena dokter praktik sekitar rumah nenek tutup, rumah sakit pun sedikit jauh.

Paman pun menyarankan untuk membawa ke rumah Pak Mantri. Kami harap-harap cemas karena saat lebaran Pak Mantri juga pastinya merayakan lebaran.

Alhamdulillah Pak Mantri yang rumahnya tidak jauh dari nenek mau memeriksa dan memberi obat untuk adik. Katanya adik saya keracunan makanan.

Keracunan makanan bisa jadi dari makanan instan yang sudah kedaluwarsa. Biasanya saat akhir Ramadan kita tidak memperhatikan tanggal produksi dan tanggal akhir penggunaan dari makanan tersebut. Keracunan bisa juga dari makanan yang sudah berbau tak sedap, berlendir, atau berjamur.

Cara mengatasinya:

Untuk pertolongan pertama sebelum di bawa ke dokter atau rumah sakit, kita bisa melakukan beberapa cara yaitu:

Pertama, minum air yang cukup

Muntah akibat keracunan makanan dapat membuat tubuh kehilangan banyak cairan. Untuk mengembalikan cairan yang hilang dan mencegah dehidrasi, perbanyak minum air putih.

Selain minum air putih, juga bisa mengonsumsi minuman elektrolit dan makanan berkuah atau sup untuk mengembalikan cairan dan elektrolit tubuh. Minumlah secara perlahan dan sedikit demi sedikit, tetapi sering agar tidak mual.

Selain memperbanyak minum air, mengonsumsi jahe juga dapat meredakan mual dan rasa tidak nyaman pada perut.

Kedua, istirahat yang cukup

Keracunan makanan dapat membuat tubuh terasa lemas, untuk mengembalikan tenaga perlu istirahat yang cukup. Tidak perlu memaksakan diri untuk keliling kepada keluarga atau teman.

Dengan istirahat cukup, daya tahan tubuh dapat bekerja optimal untuk melawan kuman penyebab keracunan.

Minuman dingin, menu lebaran. Foto: dokumentasi pribadi 
Minuman dingin, menu lebaran. Foto: dokumentasi pribadi 

2. Batuk, Pilek, Demam

Batuk, pilek, dan demam sepertinya sudah jadi satu paket. Kalau batuk sering disertai pilek dan demam

Batuk pilek dapat menyerang siapa saja dan kapan saja, tetapi saat lebaran sudah menjadi langganan terserang pilek. Orang terserang pilek batuk karena minum kekebalan tubuhnya lemah.

dr. Nadia Nurotul Fuadah di alodokter mengatakan jika penyakit ini menandakan kita mengalami infeksi sistem pernapasan yang disebabkan bakteri, virus, infeksi pada organ lain, aspirasi benda asing dan alergi.

Saat lebaran, akan ada banyak minuman dingin dan manis, jika alergi akan es dan kekebalan tubuh lagi menurun, biasa mudah terserang batuk pilek akhirnya demam.

Seperti anak cowok saya. Dua hari jelang lebaran dia batuk pilek. Pak Mantri mengatakan jika anak saya kebanyakan minum es. Apapun penyebabnya, tetap kita harus segera mengobatinya agar tidak menular kepada orag lain.

Cara mengobati batuk pilek:

- Perbanyak minum air, jangan dulu minum air yang suhunya dingin, tidak mengandung pemanis buatan dan tidak membuat alergi.

- Konsumsi makanan yang mengandung vitamin C, sayuran, dan jangan mengonsumsi makanan yang berminyak.

- Jangan dulu kontak dengan suhu dingin, debu, udara kering, polusi, dan hal lain yang mungkin membuat alergi.

- Mandilah dengan air hangat, rajin mencuci tangan, irigasi hidung Anda dengan cairan NaCl, berkumurlah juga dengan larutan garam hangat

Jika masih demam, minumlah paracetamol dan istirahat yang cukup. Jika dalam 3 hari masih demam tinggi, sebaiknya ke rumah sakit.

3. Diare

Diare merupakan salah satu penyakit yang sering muncul saat Idulfitri. Penyakit ini dipicu oleh kelebihan makan pedas, bersantan tanpa mengatur pola makan.

Saat lebaran hampir semua rumah menyajikan opor, soto, rawon, baso. Jika tidak pedas rasanya kurang marem. Kita pun akan kalap memakan semuanya tanpa memperhatikan kondisi perut. Saya adalah bagian dari mereka yang sering kali kesurupan jika melihat sambal. Tidak menunggu waktu lama perut pun sakit.

Adapun cara mencegah diare saat dan setelah Lebaran, dengan mengurangi makanan asam, bersantan dan pedas. Selain itu perbanyak juga minum air putih.

Kalau saya makan opor cukup satu kali saat sarapan agar diare tidak keterusan. Selain itu kebersihan lingkungan juga sangat diperhatikan, mulai dari proses memasak.

4. Kolesterol dan Naiknya Kadar Gula

Menu lebaran, opor ayam, rendang, sambel goreng ati bukan saja memicu diare. Bagi orang yang sudah memiliki penyakit asam urat, kolesterol makanan tersebut dan kue-kue, minuman manis bisa memicu naiknya kolesterol dan kadar gula.

Suasana menyantap menu lebaran di rumah saya. Foto: dokumentasi pribadi 
Suasana menyantap menu lebaran di rumah saya. Foto: dokumentasi pribadi 

Cara agar Tetap Sehat saat Lebaran

Tidak ada yang salah dengan menyajikan masakan khas lebaran. Namun, kita pun harus memperhatikan kemampuan tubuh menerima semua makanan tersebut.

Mengutip dari Kompas, agar tetap sehat dan terhindar dari masalah kesehatan usai Lebaran, Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Prof David Sontani Perdanakusuma memberikan beberapa saran.

- Jangan makan berlebihan.
- Makan makanan tinggi serat seperti buah dan sayur
- Kurangi makanan bersantan
- Kurangi minuman dengan es
-Jangan mengonsumsi makanan yang manis secara berlebihan.
-Usahakan tetap melakukan olah raga ringan di rumah
- Asupan vitamin.

Dari saran di atas kita bisa mengatur pola makan saat lebaran agar tidak ketinggalan makan opor, tetapi tetap sehat. Misalnya, pagi kita makan opor, siang makan sayur bening bayam, malam bisa makan pecel atau cukup makan buah saja.

Minum es cukup pada waktu siang hari dengan porsi sedikit saja dan jangan lupa pagi-pagi sempatkan olahraga selama 30-45 menit.

Salam sehat selalu untuk, Sahabat pembaca semuanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun