Varietas padi lokal ini kurang mendapat sambutan dari petani. Hal ini karena kurangnya sosialisasi dari pihak terkait. Untuk memperkenalkan padi lokal diadakan festival, seperti yang pernah dilaksanakan di Ganjuran, Bambanglipuro, Bantul. Hal ini agar mendapat tempat di hati masyarakat.
Dari mana petani mendapat benih?
Petani tidak sulit untuk mendapat benih padi. Benih padi banyak dijual di toko pertanian, kelompok tani dalam bentuk kemasan. Tentunya dengan harga mahal karena untuk benih harus berkualitas.
Membuat benih sendiri juga bisa. biasanya hasil panen yang bagus (berisi, warna kuning mengkilap) dijemur hingga kering, lalu disimpan terpisah dengan padi hasil panen lainnya.
Jika ingin dijamin kualitasnya dan harga terjangkau, kita bisa membeli di pabrik pembuatan khusus benih padi. Di sini pemilik akan menanam padi khusus untuk benih. Mulai dari pemilihan bibit, tabur hingga panen sangat diperhatikan pemeliharaannya.
Saya pernah ditawari oleh pemilih pembibitan, sebagian lahan dijadikan pembibitan. Namun, karena ketatnya pemeliharaan, tawaran tersebut tidak diambilnya.Â
Saya hanya kerja sama mengambil benih padi jenis Situbagendit dan Ciherang dalam jumlah banyak dari pembibitan untuk dikirim ke wilayah Jawa Barat.
Dari ketiga varietas padi di atas, manakah yang sekarang sering digunakan Petani?
Ada banyak varietas benih padi yang bisa ditanam petani. Namun, harus disesuaikan dengan lahan pesawahan dan cuaca saat ini. Secara umum, pada tahun 2010/2011, petani banyak menanam varietas Inpari 13. Pemerintah ingin agar Inpari 13 menggeser varietas Ciherang yang paling banyak ditanam petani.
Di daerah saya, lahannya cocok ditanami jenis Inpari 16 dan Inpari 42. Inpari singkatan dari Inbrida Padi Sawah Irigasi. Benih padi unggul ini sangat cocok apabila dikembangkan di lahan persawahan biasa. Tingkat homozigositasnya atau kemurnian galur padinya sangat tinggi karena melalui proses penyerbukan sendiri.
INPARI 16 yang masa tanamnya 103 hari diperkirakan menghasilkan panen 8 ton/ha. Memang sangat sedikit jika dibandingkan hasil dari INPARI 42 yang diperkiraan mendapat hasil 10 ton/ha. Bisa baca di sini
 Saya sendiri menanam jenis Inpari 16. Karakteristik dari varietas ini nasinya wangi tetapi tidak lembek. Untuk satu petak lahan membutuhkan 9 kilogram benih dengan harga Rp7.000 per kilogram.