Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Ibu rumah tangga suka cerita, Petani, Pengusaha (semua lagi diusahakan)

People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Kelangkaan Solar Berdampak pada Sektor Pertanian Terutama Mesin Traktor

3 April 2022   05:32 Diperbarui: 3 April 2022   22:00 867
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Pak, pun tumbas solar dereng, benjing kulo bajak, tirose solar langka," ujar tukang bajak yang biasa pegang mesin traktor milik kami. (Pak, sudah beli solar belum, besok saya bajak, katanya solar langka di berita)

"Lha pripun, regi Pertamax mundak, solar langka, regi gabah sih ndal ndul wae, ngene ki petani pripun?" ucap tukang bajak lagi. (Lha gimana, harga Pertamax naik, solar langka, harga gabah masih berubah, seperti ini bagaimana)

Dia terus gerutu mengenai situasi saat ini, mulai dari harga pertamax, solar, gabah, bajak. Setelah mendapat jawaban kalau solar untuk bajak sudah disiapkan di belakang, dia pun pamit pergi ke sawah.

Itu hanya percakapan sebagian kecil di pagi hari di rumah. Jika di sawah, para petani akan lebih ramai menanggapi berita terutama harga solar, gabah.

Kelangkaan Solar

Sebenarnya di Madiun tidak terjadi kelangkaan solar. Ketika saya membeli solar pada tanggal 30 Maret 2022 masih aman, harga pun tidak naik. Namun, tidak bisa dipungkiri di beberapa daerah terutama luar Pulau Jawa, solar langka.

Menurut Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati kelangkaan solar karena kuota solar bersubsidi pada 2022 sebesar 15,1 juta kiloliter, lebih kecil dibanding tahun lalu. Sementara kebutuhan solar meningkat akibat perekonomian yang kembali mulai pulih dan ada dugaan penyelewengan di lapangan. Seperti yang saya kutip dari kompas, (1/4/2022).

Kelangkaan solar di beberapa wilayah banyak berpengaruh di berbagai sektor, termasuk pertanian. 

Madiun solar tersedia, tetap saja pengaruh ke mental petani, mereka panik karena 2 April 2022 mulai masa tanam kedua.

Sejak pembuatan benih, solar mulai dibutuhkan untuk bajak sawah, jika air hujan kurang, solar pun menjadi bahan bakar mesin air. 

Kebutuhan solar bagi petani sangat banyak. Namun, kita tidak bisa stok solar karena ada pembatasan setiap satu kali pembelian.

Pembatasan pembelian solar berdampak terhadap produksi pertanian karena untuk mengoperasikan berbagai peralatan pertanian memerlukan solar. Di sisi lain jika beralih ke Pertamina Dex, tentunya akan menambah biaya produksi.

Kita tahu pengeluaran petani bukan saja solar dan pupuk. Ada banyak modal yang harus dikeluarkan petani selama penanaman, mulai bayar mencangkul, tandur, semprot dan lain sebagainya. Jadi rasanya tidak mungkin mengalihkan solar ke Pertamina Dex.

Sedangkan mengalihkan bajak ke manual akan menyulitkan petani. Zaman sekarang mana ada kerbau untuk bajak sawah, semua sudah beralih ke mesin traktor yang bahan bakarnya solar.

Mesin traktor saat bajak sawah untuk benih padi | Foto pribadi Sri Rohmatiah
Mesin traktor saat bajak sawah untuk benih padi | Foto pribadi Sri Rohmatiah
Mengenal traktor, alat untuk membajak sawah

Zaman dulu, sebelum adanya teknologi canggih, para petani membajak lahan dengan menggunakan tenaga hewan seperti sapi dan kerbau. Sekarang, para petani dapat membajak sawah dengan traktor.

Kata traktor berasal dari bahasa Latin "trahere" yang artinya "menarik". Namun, sebagian orang mengatakan kalau kata traktor berasal dari penggabungan kata "traction motor", artinya motor yang menarik.

Jika diartikan kembali ke dalam bahasa Indonesia yang benar, traktor berarti sebuah mesin atau kendaraan yang menarik gerbong atau bajak.

Ada banyak jenis dan merek traktor. Di Madiun, petani banyak menggunakan Kubota karena tanggung, bertenaga dan irit bahan bakar.

Konon pertama tercipta tahun 1020, traktor tidak dijalankan dengan solar melainkan uap, lalu berubah dengan bensin, minyak tanah dan etanol. Pada tahun 1960 manusia mulai menggunakan diesel untuk menjalankan traktor.

Traktor mesin bajak sangat berjasa di dunia pertanian karena membantu petani meratakan, menggali, membajak sawah.

Jadi jika pada awal masa tanam solar langka, bagaimana petani hendak menanam padinya karena tidak bisa membajak sawah?

Solar selain untuk mesin bajak, juga digunakan untuk mesin air. Tanam kedua hujan sudah jarang terjadi. Sementara sawah perlu air minimal 3 kali dalam seminggu. 

Untuk menaikkan air dari dalam tanah, perlu bantuan mesin air. Untuk satu petak sawah memerlukan minimal 3-5 liter solar tergantung berapa jam pemakaian mesin air. 

Itu jika petani garap satu petak jika mereka punya sawah lebih, artinya setiap hari petani harus sedia solar banyak. 

Semoga tidak terjadi kelangkaan solar di mana-mana karena akan melumpuhkan perekonomian warga.

Terima kasih telah membaca,

Baca juga Harga Gabah Bervariasi, Berikut Penyebabnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun