Kita bedakan dulu apa itu calo dan tengkulak.
CaloÂ
Seperti calo lainnya, calo gabah bukan orang yang membeli, dia hanya pelantar ke tengkulak. Menjelang panen calo akan mepet petani, dia telepon, chat menawarkan harga baik. Namun, tidak semua petani mendapat harga jual yang sesuai Harga Pokok Pemerintah (HPP).Â
Terkadang saat gabah akan dinaikkan ke atas truk, harga sudah disepakati pun masih terjadi tawar menawar harga.
Tawar menawar harga biasanya dari orang yang dibawa calo. Banyak alasan untuk menggebrak petani agar harga turun, mulai gabah kurang bagus, jenis tidak pasaran, kurang kering.Â
Ini sering kali membuat petani tidak bisa bilang apa-apa selain "Ya".Â
Jika yang dijual gabah kering, petani bisa menolak dan mencari calo lain. Jika gabah basah, posisi gabah di pinggir jalan, suasana sudah sore/malam. Selain ya apa lagi jawaban yang tepat karena sejak pagi sudah capek menunggu tengkulak datang. Kondisi malam juga tidak memungkinkan mendapat tengkulak baru.
Tengkulak
Tengkulak merupakan pihak yang membeli hasil panen dari petani. Keterlibatan tengkulak juga bukan hanya terletak sebagai pembeli, tetapi tengkulak juga memiliki peran penting sebagai penyedia modal bagi petani. Peran-peran tengkulak yang beragam menyebabkan petani memiliki ketergantungan.
Misalnya petani Fulan, dia meminjam modal dari tengkulak B, secara otomatis Fulan akan menjual hasil panen kepada tengkulak B. Tengkulak B sering kali membeli hasil panen dengan harga di bawah harga calo.