Anak-anak yang hidup dengan teriakan, pemanggilan nama, ejekan, kritik keras, atau kemarahan fisik dari saudara kandung atau orang tua/pengasuh dapat melakukan hal itu di lingkungan lain. Jika orang tua berperilaku agresif  terhadap atau di depan anak-anak, kemungkinan besar mereka akan mengikuti teladan kita.
Mungkin kita tidak bisa lagi mengendalikan emosi dan kebiasaan berteriak. Anak pun terlanjur meniru sikap kita yang brutal, tetapi sebagai orang tua ingin anaknya lebih baik. Kita bisa memulai mengubah diri sendiri. Untuk membantu anak kita bisa meminta bantuan sekolah, guru BK atau konselor, guru agama.
Membantu anak menghentikan intimidasi memang sangat sulit, semua membutuhkan proses, tidak akan berhenti dengan sendirinya. Demi kesuksesan, dan kebahagiaan anak di masa depan, lakukan dengan kesabaran.
Terima kasih telah membaca, salam.
Baca juga Ajarkan Sikap Optimis pada Anak
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H