Sebentar lagi UTBK-SBMPTN 2022 akan segera digelar. Anak masih bingung memilih jurusan kuliah? Ini permasalahan bukan saja dialami anak, tetapi orangtua pun ikut riweuh. Hal ini pernah saya alami ketika anak cewek bertanya jurusan yang akan dipilihnya.
Saya sudah tahu cita-cita anak sejak sekolah menengah pertama. Jadi sebetulnya anak saya tidak perlu bingung untuk memilih jurusan. Namun, entah kenapa dia tertarik daftar Poltekkes melalui jalur rapor. Padahal tujuan awal bukan ke Poltekkes.
Katanya sih untuk cadangan jika jalur UTBK-SBMPTN tidak lolos. Selain daftar Poltekkes, anak saya yang sering dipanggil Lala, juga daftar PTN melalui jalur undangan. Pilihannya daftar ke Universitas Jember (Unej) kedokteran gigi.
Selain daftar PTN jalur rapor ke Unej, Lala mempersiapkan diri ikut UTBK-SBMPTN. Sebagai bentuk ikhtiar menghadapinya, saya pun telah mendaftarkan dia ke bimbingan masuk kampus Brits Indonesia, program karantina plus, VVIP Class di Malang.
Anak mantap memilih jurusan untuk kuliah, sudah dipersiapkan jauh-jauh hari, bahkan sejak dia SMP. Berikut persiapan saya selama ini:
1. Diskusi Sejak Dini
Sejak SMP saya sudah mengajaknya diskusi kelak mau jadi apa. Jadi apa bukan sulap seperti Pak Tarno. Saya berprinsip masa depan harus disiapkan sejak dini agar matang. Mungkin terkesan memaksakan karena usia 14-15 tahun masih ingin main sama teman-temannya.
Sedikit kesabaran, saya mulai kenalkan jenis pekerjaan, sekolah yang harus ditempuh, mata pelajaran yang harus digeluti.
Lala pun mantap ingin menjadi dokter. Saya mulai mencari guru les privat untuk pelajaran eksakta agar dia mencintai pelajaran itu sejak SMP. Ketika masuk SMA dia sudah diarahkan untuk ambil jurusan IPA.
2. Gabung di Ekstrakurikuler Kelompok Ilmiah Remaja
Setelah masuk SMA, cari ekstrakurikuler yang mendukung cita-citanya. Lala saya arahkan ikut ekskul Kelompok Ilmiah Remaja dan Bahasa Inggris. Tujuan mengikuti Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) agar dia bisa mengembangkan kreativitas, ilmu pengetahuan dan teknologi pada masa kini maupun masa mendatang.
Dari ekskul ini pula anak akan berlatih melakukan penelitian, membuat laporan dari hasil uji coba. Banyak manfaatnya dengan mengikuti ekskul karya ilmiah remaja, salah satunya membuka kesempatan untuk mendapatkan prioritas melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi.
3. Lakukan Survei ke Perguruan Tinggi Negeri atau Swasta
Survei ke PTN bisa dilakukan pribadi atau program sekolah. Pengalaman Lala, dia lakukan kunjungan ke Unair secara mandiri bersama teman-temannya. Waktu itu bersamaan dengan acara bapaknya ke Surabaya.
Selain ke Unair, kelas 10 sudah melakukan tur universitas. Di mana kegiatannya mengunjungi Undip selama satu hari. Dalam satu hari itu ada seminar oleh kakak kelasnya yang telah lulus dan kuliah di Undip jurusan kedokteran.Â
Selain seminar ada juga tanya jawab seputar fakultas kedokteran dan keliling kampus. Dari kunjungan ini anak banyak tahu dunia kampus dan bisa memantapkan jurusan yang dipilihnya.
 4. Sosialisasi dari Sekolah
Sosialisasi dilaksanakan oleh pihak sekolah di pertengahan semester 2. Kalau di sekolah tempat Lala belajar, sosialisasi kepada orang tua dilaksanakan pada bulan Januari 2022. Di sini orangtua akan diberi pengetahuan tentang jalur masuk PTN. Siswa pun di tempat terpisah diberi sosialisasi.Â
Sosialisasi untuk siswa, guru BK akan lebih rinci menjelaskan tentang UTBK-SBMPTN, mulai dari memilih jurusan, daftar melalui online, membuat akun dan lain-lain.
Jika masih bingung memilih jurusan, guru BK akan membantu memberi solusi, tentunya disesuaikan minat dan bakat anak.
Pada dasarnya memilih jurusan kuliah adalah hak anak, kewajiban orangtua, guru sebagai pemberi dukungan. Jika tidak ada dukungan dari orangtua, semangat anak akan kendor.Â
Saya merasakan sendiri, bagaimana Lala kendor, minder untuk daftar kedokteran. Semua harus diikhtiarkan dengan cara belajar, berdoa. Mohon doakan Lala ya, Bapak Ibu, semoga cita-citanya terwujud. Aamiin.
Terima kasih untuk semuanya, salam.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI