Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Petani N dideso

Penerima anugerah People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Gembrungan, Tradisi Peringatan Isra Miraj di Madiun yang Tetap Dilestarikan

2 Maret 2022   13:10 Diperbarui: 3 Maret 2022   13:03 1029
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penampilan gembrungan di Madiun dalam rangka memperingati Isra Miraj 2022 setelah satu dekade mati suri.  Foto hasil tangkap layar YouTube JTV

Gembrungan dan hadroh digelar  setelah salat Isya hingga tengah malam. Itu sebabnya pemain kesenian ini harus memiliki fisik yang prima. Selama berjam-jam akan memainkan alat musik dan membaca syair.

Melansir dari laman kemendikbud, syair dalam gembrungan biasanya dilantunkan adalah shalawat al-barjanji, shalawat khataman Nabi saw., dandang gula, kinanti, sinom dan asmarandan, dan ada pula yang yang lainnya seperti pepiling. 

Pemain gembrungan adalah bapak-bapak yang sudah sepuh, syair yang dibaca pada masa nenek moyang adalah berbahasa Arab. Seiring perkembangan dan kemampuan para pemain dalam berbahasa, bahasa Arab diubah ke dalam bahasa Jawa.

Ada 40 lagu yang masing-masing lagu dibagi dalam 15 syair masing-masing dibagi dalam 3 bait syair, Pada tahun 1986 naskah syair yang berbahasa Jawa ini mulai diringkas kembali menjadi 18 jenis lagu dibagi menjadi 5 syair yang masing-masing terdiri dari 3 bait syair.

Jika kita tidak meresapi syair dalam musik gembrungan, akan terasa jenuh, bahkan bisa ngantuk. Itu sebabnya perlu juga pengajaran bahasa Arab dan Jawa bagi anak-anak muda yang menyukai kesenian.

Upaya Melestarikan Gembrungan 

Di beberapa wilayah, gembrungan hampir punah karena tidak diwariskan kepada anak-anak.  Pemkot Madiun berupaya melestarikan kesenian ini dengan mengadakan "Festival Madioen Tempo Doeloe". Beberapa kelompok musik gembrungan tampil di acara HUT Kota Madiun.

Desa Kaibon yang masuk ke wilayah Kabupaten Madiun berupaya melestarikan kesenian gembrungan dengan cara membentuk sebuah perkumpulan. Perkumpulan seniman gembrungan diberi nama Nur Shidiq. Melalui komunitas ini mereka berupaya merawat alat musik dan mewariskannya kepada anak muda. Upaya ini juga mendapat dukungan dari Pemdes Kaibon.

Jika kesenian gembrungan tidak diuri-uri oleh warga, tidak ada juga penikmatnya, lambat laun akan punah. Untuk itu, agar tradisi tetap terjaga, seyogyanya ada peran serta pemerintah dan anak-anak muda sebagai pemegang alat musik dan penikmat. Mari kita sama-sama merawat tradisi lokal.

Semoga bermanfaat

Baca juga Pesan Moral dari Peringatan Isra Miraj

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun