Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Penerima anugerah People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

4 Tanda Orangtua yang Toksik dan Dampak Negatif pada Anak

16 Februari 2022   20:48 Diperbarui: 17 Februari 2022   09:56 1470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Anak yang alami kecemasan. Foto by hallosehat

Saya pernah menyaksikan seorang perempuan yang diam saja, jika ngobrol kadang nyambung, kadang tidak, sebut saja Dina. Sebagai pendatang baru, saya pun bertanya pada suami.

Suami menjawab, jika si Dina ini normal, tetapi ketika kuliah pernah stres karena menghadapi sikap ibunya yang keras, banyak tuntutan. Sempat berobat ke Solo dan sembuh.

Orang tua berharap yang terbaik pada anaknya sangat wajar. Namun, jika sikap protektif orang tua  dibiarkan, hubungan semacam ini akan menjadi toksik dan berdampak negatif pada anak.

Baca juga Terjebak Toxic Positivity? Berikut 4 Cara Mengatasinya

Hubungan Toksik

Setiap hubungan cenderung menjadi toksik atau beracun, karena seringnya interaksi. Hubungan beracun (toxic) bukan terjadi pada pasangan saja, bisa juga terjadi pada anak dan orang tua. Entah itu anak masih remaja, dewasa, bahkan sudah menikah.

Sebagai contoh yang dialami Dina, atau mungkin teman-teman menyaksikan sendiri di sekitar rumah ada orang tua yang toksik pada anaknya.

Dina dikabarkan pernah mengalami stres akibat sikap orang tuanya. Wallahu alam, kebenarannya belum bisa dipastikan karena saya tidak mendapat keterangan dari dokter yang pernah merawat Dina. 

Hanya akan menyelisik sikap orang tuanya. Kemungkinan orang tua Dina terlalu keras dan akhirnya menjurus kepada hubungan toksik.

Ilustrasi orang tua toksik. Foto by suara.com
Ilustrasi orang tua toksik. Foto by suara.com

Melansir dari psychologytoday ada beberapa ciri orang tua yang toksik, di antaranya :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun