Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Penerima anugerah People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Perayaan Tahun Baru dengan Kembang Api, Ternyata Ada Sejarahnya Lho!

2 Januari 2022   14:56 Diperbarui: 2 Januari 2022   16:21 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pesta kembang api. Foto by kompas.com

Sayang sekali kan. Awal tahun baru harusnya meraup rezeki banyak, malah tutup. Gak apa-apa, ini sebagai pelajaran bagi kita. Jangan abaikan peraturan pemerintah. 

Baca juga 5 Kegiatan yang Bisa Dilakukan dalam Menyambut Tahun Baru

Bisa dimaklumi juga sih kenapa sebagian orang tidak bisa move on dari perayaan tahun baru, terutama kembang api.
Ternyata ada sejarahnya, Kawan.  

Sejarah pesta kembang api di malam tahun baru

Tradisi menyambut tahun baru dengan kembang api sudah ada sejak dulu dan ada kemiripan di seluruh dunia. Hal ini dikatakan oleh Anthony Aveni, seorang astronom dan antropolog di Colgate University, New York, dan penulis "The Book of the Year: A Brief History of Our Seasonal Holidays" (Oxford University Press, 2004). 

"Ini merupakan sebuah periode transisi. Saat saya melihat ke luar jendela, yang saya lihat adalah salju. Yang terburuk adalah ini baru sekadar awalan karena memang musim dingin. Tiada matahari dan ketika matahari sedang tak ada, kita harus mendatangkannya lagi, ada sejumlah ritual yang dirancang untuk melakukannya," ucapnya seperti dikutip LiveScience.

Konon menyulut kembang api dan menabuh drum sebagai cara untuk mengusir roh jahat dalam konteks menyambut tahun baru.

Bahkan banyak orang memukul-mukul sudut ruangan kamar mereka demi menakut-nakuti makhluk menakutkan yang dianggap bergentayangan di malam hari.

"Apapun (bentuk perayaannya) untuk bikin roh jahatnya takut," ujar Aveni.

Sementara kembang api pertama kali ditemukan oleh bangsa China pada kisaran abad ke-7 kalender Masehi. Penggunaaan kembang api di China pun sebagai ritual mengusir roh jahat.

Menurut Aveni, tradisi pesta kembang api di dunia barat bukan lagi untuk mengusir roh jahat, tetapi untuk hal lain. 

Apalagi di masa Pandemi, merayakan tahun baru tidak harus dengan pesta kembang api. Kita perbanyak introspeksi, evaluasi diri dan membuat resolusi tahun depan.

Ternyata, membuat resolusi tahun baru sudah ada sejak zaman Mesopotamia kuno.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun