Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Penerima anugerah People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Pengalaman Mengalami Dismenore, Reda dengan Minum Jamu?

12 Desember 2021   15:51 Diperbarui: 13 Desember 2021   00:46 1953
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hampir semua wanita sering mengalami dismenore atau rasa sakit, kram, pusing saat menstruasi.

Nyeri saat menstruasi (dismenore) adalah kondisi normal yang dialami wanita. kondisi ini terjadi karena kadar hormon progesterone menurun.

Melansir dari helodoc. Dalam proses peluluhan, kontraksi rahim yang kuat dapat menekan darah, akibatnya suplai oksigen ke rahim lebih sedikit.

Rendahnya asupan oksigen ke rahim menjadi penyebab dismenore. Saat Rahim berkontraksi dan meluluh, tubuh juga melepaskan hormon prostaglandin. Hormon ini lah sebagai pemicu rasa sakit dan peradangan.

Pada remaja biasanya akan rentan mengalami dismenore karena kadar prostaglandin yang tinggi. Bertambahnya usia, rasa nyeri saat haid akan semakin menurun.

Menstruasi pertama saya pada usia 15 tahun. Hingga usia 20-an tidak mengalami nyeri yang berlebih. Hanya sedikit tegang bagian paha dan perut bawah. Kondisi itu akan hilang dengan sendirinya pada hari ketiga menstruasi.

Ketika menginjak usia 23 tahun, saya pernah mengalami nyeri  yang luar biasa hingga harus pulang dari kantor.

Nyeri itu  hilang dengan keluarnya darah hitam menggumpal.

Untuk mengeluarkan darah hitam yang menggumpal, orang tua  menyuruh saya minum jamu, mulai dari air kelapa, kunyit diparut, daun suruh, daun sembung hingga jamu godokan.

Banyak alasan mengapa nenek dan ibu menyuruh saya minum jamu, di antaranya agar ketika menatruasi tidak sakit, tidak bau amis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun