Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Penerima anugerah People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Hewan Kesayangan Hilang? Silakan Cari di Rumah Saya!

16 November 2021   08:04 Diperbarui: 16 November 2021   08:29 847
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kucing yang mati di taman. Foto by Pinterest

Judul di atas sering saya posting di status WhatApp. Bukan tanpa alasan, ini karena saya tidak memelihara hewan, tetapi, seringkali banyak hewan peliharaan bermain ke rumah, misalnya kucing, ayam, burung.

Dari jenis hewan peliharaan yang sering mampir adalah kucing. Kata teman online,  "Kucing itu nomad." Tidak ... saya meyakini, kucing yang datang ke rumah tanpa diundang ada pemiliknya, karena ia bersih dan nurut.

Saya pun sering mengajaknya bicara, "Eh, masuk tanpa permisi, kamu cari temanmu ya? Lihat di kamarnya!"

Kucing itu jelas tidak permisi, namanya juga hewan, tetapi seperti faham apa yang saya katakana. Ia berlenggang ke kamar anak saya sambil ngeong-ngeong. Ketika mendapat sapaan dari anak lanang, kucing itu tiduran di pintu dan langsung ngorok.

Terkadang, kucing itu sudah tertidur di bawah kursi, bahkan anak-anak sedang les privat, tidur juga di depannya dengan santai.

Kucing tetangga, foto pribadi
Kucing tetangga, foto pribadi

Kisah kucing yang berbeda 

Ada kucing lain, ia tiba-tiba beranak di taman depan, selama 3 hari, anak gadis mengurusnya, memberinya susu, menyelimuti dengan kain. Saya pun tidak tega, kucing ini ada pemiliknya, warnanya putih, ada kalung di leher si induk.

Anak gadisnya sih menyuruh, "Jangan dikembalikan ke pemiliknya, Mah!"

Saya tidak setuju, karena belum siap menjadi ibu asuh untuk hewan-hewan ini. Memelihara hewan harus seperti seorang ibu, mengelus, memberi makan, memberi kasih sayang. Jujur, saya tidak bisa mengelus, menggendong hewan. Anak-anak pun tidak selamanya bisa memperhatikan hewan peliharaan, mereka sibuk dengan aktivitas sekolah.

Nah daripada hewan itu tersiksa, biarlah dimiliki oleh orang yang tepat, kalau sekadar mampir, tidak masalah.

Kucing tetangga di taman dapur. Foto pribadi
Kucing tetangga di taman dapur. Foto pribadi

Saya membuat pengumuman lagi di status WhatApps.

"Siapa yang kehilangan hewan kesayangan? Ia melahirkan di taman depan, silakan ambil!"

Setelah posting pengumuman, kucing pun tidak ada, entahlah pemiliknya tidak pernah menghubungi saya. Ada kemungkinan, induk kucing membawa pulang anaknya. 

Yang tragis ada kucing mati di taman depan, kucing itu cantik, berbulu lebat, mungkin jenis anggora.

Ilustrasi kucing yang mati di taman. Foto by Pinterest
Ilustrasi kucing yang mati di taman. Foto by Pinterest

"Ada yang kehilangan kucing ini, ia ada di taman depan dalam kondisi mati, saya akan kubur sekarang, jangan dicari!"

Hihik ... kalau kucing mati jelas tidak ada yang mencari, siapa yang mau kubur kucing, repot amat. Si Amat saja gak mau repot, saya pun tidak mau.

Untuk itu saya bayar orang untuk membuat kuburan kucing di belakang rumah. Kebetulan belakang rumah itu luas, tidak mengganggu kesuburan tanah atau kebersihan sumur.

Kucing tetangga di belakang rumah. Foto pribadi
Kucing tetangga di belakang rumah. Foto pribadi

Bukan itu saja, ketika mencuci piring di belakang, saya sering kaget dengan suara yang tiba-tiba,

"Mbak, maaf ada kucing saya main ke sini?"

Mana saya tahu kucingnya, di belakang rumah ada banyak kucing yang main, saya pun tak pernah tanya, kamu milik siapa?

"Silakan cari, Mas, mungkin ada di dalam atau depan, coba tanya bapaknya di pintu samping!"

Saya luwes aja jawab, rumah saya pintunya selalu terbuka, karena tidak tertutup. Ups ... maksudnya rumah saya memang didesain terbuka. Rumah itu sekaligus galeri lukis, terbuka untuk umum.

Sering juga ada yang teriak jika saya di dalam, 

"Mbak, aku cari ayam di belakang ya!"

"Mbak, aku cari burung di pohon lengkeng ya!"

Kucing tetangga di teras rumah. Foto pribadi 
Kucing tetangga di teras rumah. Foto pribadi 

Biasanya mereka bablas ke belakang rumah. Tidak usah menunggu jawaban dari saya atau penghuni rumah, nanti ayam, burung keburu kabur jauh.

Jika Kompasianer kehilangan hewan kesayangan silakan cari juga di kebun belakang atau rumah saya. Jika tidak ketemu, ya ... jumpa saya di kebun tidak masalah, kita bisa bakar ubi.

Salam bahagia, Kawan.

Sri Rohmatiah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun