Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Penerima anugerah People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Inilah Rahasia Saya agar Wajah Bebas dari Jerawat

21 Oktober 2021   13:54 Diperbarui: 23 Oktober 2021   04:00 564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi | Sumber: Dokumentasi pribadi

Masa remaja saya mulus saja, wajah tanpa jerawat. Kata teman saya sih, "Kamu belum beger." Jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia, beger kurang lebih artinya masa pubertas. 

Seperti yang kita ketahui, masa pubertas ialah masa di saat terjadinya perubahan hormon dan salah satu cirinya adalah timbul jerawat. 

Ciri lain adalah mereka sudah mulai tertarik dengan lawan jenis. Itu sebabnya jerawat sering dikaitkan rindu terpendam. Entahlah itu hanya sekadar candaan remaja.

Teman-teman yang mengalami jerawatan, biasanya akan sibuk dengan berbagai macam perawatan, mulai dari kentang, tomat, lidah buaya, hingga ke dokter.

Apakah saya rajin perawatan?

No, hidup di desa dan gaji bapak kecil, jangankan untuk perawatan atau membeli bedak, uang jajan pun kadang tak diberi.

Hingga saya bekerja pun, jarang memakai pelembab atau bedak apalagi gincu merah jambu. Pernah juga saya memakai pelembab ketika akan bekerja, tetapi itu milik mimi (ibu). Pelembabnya yang harga murahan dan banyak dijual di warung sebelah.

"Meser nyalira pelembabnya, tiga ribu limaratus-san di warung!" Kata mimi kala itu.

Setelah tahu harganya, saya sering juga membeli, ukuran kecil bisa untuk satu bulan. Irit banget ya?! Ya, saya sesuaikan dengan gaji honor di SMA. 

Pelembab tanpa bedak, tanpa gincu, apalagi kutek. Makanya kulit saya warnanya cokelat karena tak pernah dirawat. Jika di-bully, jawab aja, "Cokelat saja rasanya manis, apalagi saya, tambah senyum, manis sekali".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun