Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Ibu rumah tangga suka cerita, Petani, Pengusaha (semua lagi diusahakan)

People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Dampak Negatif yang Akan Terjadi jika Remaja Sering Bergosip

3 Oktober 2021   16:58 Diperbarui: 9 Oktober 2021   12:05 1155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rata-rata, selama 15 menit percakapan, gadis-gadis itu terlibat dalam 36 episode gosip yang melibatkan 25 orang yang berbeda. Mereka berkomentar:

"Dia pikir dia seperti itu karena dia hebat!"

"Dia dan teman-temannya, mereka hanya mengolok-olok saya."

"Dia lucu. Aku suka dia."

Dari hasil penelitian tersebut, lebih dari setengah komentar hanya melibatkan berbagi informasi. Seperempat lainnya untuk hiburan yang mengundang gelak tawa. Tujuh persen lainnya hanya melukai status sosial temannya.

Ilustrasi remaja bergosip ketika belajar | Ssumber: pexel.com/tirachard Kumtamom via IDNTimes
Ilustrasi remaja bergosip ketika belajar | Ssumber: pexel.com/tirachard Kumtamom via IDNTimes
Apakah gosip di kalangan remaja ada manfaatnya?

Seperti yang telah disebutkan, gosip sebagian besar tidak berarti. Namun, kita juga tidak bisa melarang anak-anak untuk tidak bergosip. 

Sebagai orang tua hanya perlu mengingatkan anak-anak, jika bergosip ambil sisi baiknya saja supaya bermanfaat.

Eileen Kennedy-Moore PhD, seorang psikolog klinis yang berbasis di Princeton, mengatakan bahwa gosip ada juga dampak baiknya bagi anak-anak.

Pertama, menambah informasi
Ketika anak-anak bergosip, biasanya ada sedikit informasi yang diberikan oleh temannya, misalnya, referensi buku bacaan, pakaian atau lainnya. 

Dari informasi itu dapat berguna untuk menjelajahi media sosial juga. Tentu kita juga harus mengawasi penggunaan media sosial pada anak-anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun