Kita bisa bayangkan jika kita fobia terhadap sesuatu, misalnya makanan, lalu dipaksa makan makanan tersebut, maka akan nangis bahkan menjerit.Â
Baca juga Strategi Time Out pada Anak
Anak menolak bersekolah, bukan masalah perilaku, tetapi bentuk kecemasan yang menuntut perawatan dan penyelesaian dari orang tua dan guru.Â
Sebagai orang tua, kita bisa melakukan beberapa strategi yang disarankan Joel L. Young, MD..
Pertama, tidak mempermalukan anak karena tidak ingin ke sekolah. kita bisa menjadi pendengar yang mendukung.
Misalnya ketika di hadapan teman atau orang yang kita temui, jangan menceritakan bahwa anak kita malas sekolah, dia sering menangis. Jika anak mendengarnya, tentu dia akan lebih malu.
Kedua, berbicara dengan anak tentang alasan dia tidak ingin pergi ke sekolah. Dalam hal ini kita bisa menerapkan metode brainstorming.Â
Branistorning adalah metode yang sangat umum untuk menemukan ide-ide dan pemecahan masalah. Kita bisa membicarakan tentang guru yang galak, siswa yang nakal dan bertanya tanggapannya,
Ketiga, konsultasi dengan pihak sekolah.
Teman diskusi orang tua ialah guru wali kelas atau guru BP. Pada umumnya, mereka memiliki kesabaran atau ketelatenan. Dia juga tahu karakter setiap anak didiknya.