Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Ibu rumah tangga suka cerita, Petani, Pengusaha (semua lagi diusahakan)

People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Orangtua Tanpa Sadar Melakukan "Gaslighting" kepada Anak, Berikut Strategi Mencegahnya!

19 September 2021   12:52 Diperbarui: 19 September 2021   13:17 709
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ketika anak disalahkan. Foto via popmama.com

Baca juga Orang tua kehilangan The Power of No?

Apa itu Gaslighting?

Istilah gaslighting berasal drama tahun 1930 yang dibuat film pada tahun 1944, di mana plotnya melibatkan seorang suami memanipulasi istrinya untuk berpikir bahwa dia kehilangan akal sehatnya.

Gaslighting adalah bentuk pelecehan emosional yang menggunakan manipulasi, menggambarkan kondisi atau situasi yang dilakukan seseorang untuk memanipulasi kita secara rumit.

Dia akan membalikkan fakta agar kita mempertanyakan kembali tindakan kita. Kita pun pada akhirnya merasa bersalah atas suatu permasalahan. Ketika menerima tindakan gaslighting, kita akan meragukan diri sendiri dan mempertanyakan kebenarannya. Jika menjadi suatu tekanan yang mendalam, akibatnya kita bisa stress.

Dalam sebuah hubungan bisa dikatakan toxic relationship atau hubungan beracun. Hubungan beracun bisa terjadi dengan siapa saja, pasangan, keluarga, teman, kerabat. Yang paling rentan terjadi tentu dengan orang-orang terdekat, seperti orang tua dan anak.

Gaslighthing terhadap anak

Selain contoh situasi di atas dan pesan "tidak apa-apa" masih banyak lagi contoh gaslighthing yang sering kita katakan kepada anak dalam kehidupan sehari-hari.

1. Mempermalukan anak

Anak-anak terkadang tidak bisa ditebak, kapan dia marah atau senang. Ketika anak marah, menangis, orang tua biasanya menirukannya. Meledek akan membuat anak merasa malu.

Atau contoh lain, kita mengatakan kekurangan anak kepada temannya atau teman kita di hadapan anak. Hal ini anak juga akan merasa malu.

2. Berbohong yang direncanakan

Berbohong bukan saja dilakukan sesama orang dewasa, orang dewasa pun bisa melakukannya kepada anak-anak, terutama orang tua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun