Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Penerima anugerah People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Berat Badan Naik dengan Cepat, Waspada Gejala Binge Eating Disorder!

15 September 2021   08:51 Diperbarui: 19 September 2021   14:15 619
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi makanan junk food. (sumber: Hill Street Studios via kompas.com)

Binge eating disorder (BED) adalah penyimpangan perilaku makan, di mana penderitanya sering makan dalam jumlah yang sangat banyak dan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Makannya pun tidak tidak mengenal lapar. Lapar atau tidak, dia akan makan secara bersembunyi karena malu dengan porsi makannya.

Gejala Binge Eating Disorder

Ilustrasi penderita binge rating disorder, foto via alodokter
Ilustrasi penderita binge rating disorder, foto via alodokter

Keluarga terdekat biasanya tidak tahu kalau salah satu dari keluarganya mengalami gangguan makan atau binge eating disorder (BED). Hal ini karena penderita sering makan menyendiri hingga perutnya merasa tidak nyaman. Sebenarnya dia sering malu, merasa bersalah dan depresi dengan perilaku makannya. 

Perasaan malu itu, sebagian penderita BED disertai gejala bulimia, di mana setelah makan diikuti perilaku kompensasi untuk menjaga agar berat badannya tidak bertambah. Entah mereka memuntahkan kembali makanan, penyalahgunaan obat pencakar, atau olahraga.

Kita bisa mengetahui seseorang mengalami BED dari badannya yang besar. Untuk mencegah penyakit lain yang timbul, kita bisa bertanya atau penderita segera memberitahu keluarga supaya ada penanganan khusus.

Gejala lain menurut beberapa sumber bisa dikenali dari episode makan tiap minggunya. Orang bisa dikatakan mengalami binge eating disorder, jika selama tiga bulan, gejalanya muncul sedikitnya satu kali per minggu. Misalnya, saya setiap hari Selasa, makan dengan porsi besar selama tiga bulan, ini masuk ke gejala ringan.

Penderita binge eating disorder dikategorikan sebagai  penderita berat, atau ekstrim berdasarkan jumlah episode  makan besar per minggu. Kategori ekstrim ditandai makan besar lebih dari 14 kali per minggunya. Misalnya, saya makan dengan porsi jumbo sehari 3 kali atau lebih sudah termasuk kategori ekstrim.

Penyebab Binge Eating Disorder

Orang menderita binge eating disorder, penyebabnya belum diketahui pasti. Menurut laman psychology today, kondisi ini bisa terjadi dalam keluarga, sehingga sejak masa kanak-kanak atau dewasa sudah terbiasa makan dengan porsi banyak.

Pemicu lainnya, bisa karena trauma akibat dibully, mengalami kekerasan, putus cinta, tidak puas dengan bentuk tubuh. Stress eating atau kebiasaan makan saat stres juga menjadi pemicu makan dengan porsi banyak.

Foto saat saya kalap makan porsi jumbo di hotel W Barcelona. Dokumen pribadi 2017
Foto saat saya kalap makan porsi jumbo di hotel W Barcelona. Dokumen pribadi 2017

Dari uraian tersebut di atas, saya mengambil kesimpulan, badan kurus atau gendut, kita harus tetap menjaga pola hidup. Menjaga kewarasan supaya tidak kalap ketika berhadapan dengan makanan.

Baca Juga: Strategi Time Out pada Anak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun