Bercocok tanam saat kemarau
Seperti yang telah saya sebutkan pada musim kemarau, saya bercocok tanam kacang hijau dan kacang kedelai. Untuk lahan yang 3,5 petak ditanami padi karena sawah itu posisinya di bawah, air dari sumur mudah untuk turun.Â
Sawah lainnya ditanami kacang hijau. Tahun-tahun sebelumnya sempat menanam kacang kedelai.Â
Kacang hijau
Kacang hijau jenis tanaman kacang-kacangan, cara perawatannya tidak rumit, juga tidak memerlukan air banyak. Sangat cocok ditanam saat kemarau. Selama tiga bulan, penyiraman cukup satu kali dan pemberian obat tiga kali.Â
Cara menanamnya pun sangat mudah. Ada dua cara yang bisa dilakukan ketika menanam kacang hijau:
Pertama, kita bisa menyebar langsung benih kacang hijau. Ambil satu genggam kacang hijau lalu lempar saja ke lahan kosong. Cara ini mengurangi tenaga, tetapi, tumbuhnya tidak sama, ada yang jarang, ada juga yang berdekatan.
Kedua, lahan kosong digejik memakai bambu runcing. Benih kacang hijau dimasukkan minimal 3 biji. Cara ini memerlukan minimal 2 orang, satu gejik, satunya, membuat lubang. Kacang akan tumbuh lebih banyak, tetapi, biaya gejik juga lebih banyak.
Setelah 10 hari dari masa tanam, kacang hijau disemprot pupuk daun. Setelah dua puluh hari atau 10 hari dari penyemprotan pupuk daun, disemprot obat insektisida.Â
Fungsi insektisida mencegah tanaman kacang hijau dari hama. Setelah 45-50 hari dari tanam, tanaman kacang hijau yang hampir berbuah diberi pupuk buah atau gandasil buah.
Harga kacang hijau ketika panen, cukup bagus, biasanya sekitar 10.000-16.000 rupiah per kilogram. Namun, kekurangannya, kita tidak bisa menyimpan lama di rumah, harus segera dikeluarkan.
Untuk jumlah sedikit, biasanya saya menyimpan di botol aqua yang kering, lalu diberi daun jeruk purut. Konon, cambuk takut dengan bau daun jeruk.