Baiklah, di dunia nyata, saya cukup menjadi diri saya. Seorang ibu dari dua anak yang suka menulis. Ada orang yang mengatakan saya pengusaha, Aamiin. Betul, saya pengusaha, semua sedang diusahakan, berusaha menjadi lebih baik, berusaha mencari rezeki halal, berusaha menjadi penulis, berusaha ... apa lagi ya? Pokoknya pengusaha.Â
Lalu apa sih brand saya?
"Kamu mirip pelawak," kata seorang teman.
"Gak percaya kalau Mak Sri sering ke sawah tandur," ujar teman online
"Gak percaya kalau Mak Sri pengusaha," sahut kawan.
"Ora percoyo nek Mak Sri penulis," tegas konco online.
"Ceuk saha Mak Sri bisa ngarit?" saur tatanggaÂ
Waduuh brand saya pembohong dong. Hikhik brebes mili.
Nah itulah, jika membangun brand tanpa perencanaan. Kita hanya dibilang mirip, gak percaya, pencitraan.
Jadi ayoo mulai rencanakan personal branding. Jika ingin dikenal penulis, nulis saja. Ingin jadi orang baik, berbuat baiklah. Jika ingin dikenal petani, cobalah tandur, tetapi, jangan berguru ke saya bagaimana cara tandur yang sopan.
Itulah tips saya untuk membangun personal branding, rencanakan, usahakan.Â