Hallo sahabat yang berbahagia,
Perkebangan teknologi mendorong kita untuk berinteraksi melalui media sosial. Kita lebih nyaman menyapa, berkomentar dengan menggunakan tulisan bukan dengan suara. Namun, terkadang tidak memakai kaidah bahasa Indonesia yang benar.
Misalnya menggunakan singkatan, huruf besar semua, tebal semua, miring semua. Bagi penulis, tampak nyaman saja, tetapi bagi pembaca belum tentu diterima.
Menulis yang benar di whatsApp atau media sosial lainnya, sebetulnya melatih, membiasakan menulis yang baik, benar dan mudah dimengerti. Juga menghindari kesalahpahaman.
Berbicara tentang salah paham, ada kisah yang pernah saya perhatikan di WhatsApp grup. Mentor memberi materi dalam bentuk uraian menggunakan all bold, tetapi sebelumnya dia berkata, "Maaf teman-teman, saya memakai all bold, supaya terbaca."
Saya hanya membatin, "Tanpa all bold sudah terbaca." Jika huruf tebal diletakkan pada salah satu atau sebagian kata yang memerlukan penegasan, saya rasa cocok. Namun, jika semua kata ditebalkan, bisa memicu salah paham bagi penerima.
Penerima yang lagi sensi bisa beranggapan bahwa penulis sedang marah. Mengutip dari tulisan  Kang Romel dalam blognya, "Bahkan, salah satu ciri atau karakterstik hoax yang menjamur belakangan ini, adalah menggunakan banyak huruf kapital plus huruf tebal".
Saya mengenal huruf kapital digunakan pada huruf pertama setelah tanda titik, nama orang dan lain-lain. Kita bisa mempelajarinya melalui buku PUEBI atau secara online.Â
Kita sering menemukan paragraph dengan huruf kapital semua. Heinz Tschabitscher menjelaskan di lifewire.com, Writing in all capital letters ("all caps") is often interpreted as shouting, and is therefore discouraged. Consider instead using a bold or italic font to emphasize text.
- Menulis dengan menggunakan huruf besar semua sangat tidak anjurkan karena penerima mengartikan sebagai teriakan (shouting)
- Huruf besar semua, tidak nyaman dibaca.
Perhatikan perbedaan kalimat berikut :
- Sri Rohmatiah seorang ibu rumah tangga.
- SRI ROHMATIAH SEORANG IBU RUMAH TANGGA.
Menulis kalimat, judul, surat atau artikel lainnya, bagusnya menempatkan huruf kapital sesuai kebutuhan dan fungsinya.
2. Â Huruf Tebal
Kita sering melihat huruf tebal pada artikel. Melansir dari buku PUEBI terbitan cemerlang, cetak tebal memiliki berbagai fungsi :
- Memberikan Penegasan
Huruf tebal dipakai untuk menegaskan bagian tulisan yang sudah ditulis miring. Tujuannya agar pembaca lebih memperhatikan bagian huruf atau kata tertentu dari sebuah kalimat. Misalnya:
Huruf dh, seperti pada kata Ramadhan, tidak terdapat dalam Ejaan Bahasa Indonesia.
Kata et dalam ungkapan ora et labora berarti 'dan'.
- Menunjukkan Bagian Karangan
Huruf tebal dapat dipakai untuk menegaskan bagian-bagian karangan, seperti judul buku, bab, atau subbab. Tujuannya agar pembaca lebih mudah mengerti batasan dari pembahasan dan membuat tulisan lebih terstruktur. Misalnya:
1.1.Latar Belakang dan Masalah
1.1.1 Latar Belakang
1.1.2 Masalah
1.2 Tujuan
1.3 Penutup
Saran dari beberapa sumber, sebaiknya tidak menggunakan huruf kapital semua atau huruf tebal semua di media sosial . Kecuali jika benar-benar ingin menegaskan, meluapkan kemarahan, ketidaksukaan pada seseorang, tetapi pikirkan kembali sebelum melakukannya.
romeltea.com
edition.cnn.com
www.lifewire.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H