Kalau kita tidak tahu tentang produk, percuma juga membaca deskripsi. Misalnya ketika akan membeli baju. Perlu kita tahu jenis bahan, seperti katun, hero, polyster, spandek, linen dan sebagainya.
Mengenai ukuran juga penting kita ketahui, mulai dari lebar dada, panjang tangan, lebar punggung, panjang baju dan sebagainya. Ketika ada penjelasan di kolom deskrip, bisa kita ambil penggaris atau meteran baju. Ukuran yang ada di deskripsi bisa kita praktikan pada badan atau baju kita
Untuk produk lain juga sama, kita harus menambah pengetahuan tentang produk tersebut.
Naaah belanja online tambah pinter kan?
- Bercermin
Ngaca diri, duh ko saklek ya sarannya. Hehe maaf, saya pernah lihat postingan atau keluhan dari teman.
"Waah ... di iklan foto baju itu bagus, Â pas dipakai sendiri ko jelek," gerutu seseorang sambil memajang foto iklan dan foto dirinya. Kalau boleh jujur, jelas saja iklan bagus, modelnya tinggi kurus, camera yang dipakai juga memiliki resolusi tinggi.Â
Jadi jangan heran dengan iklan. Â Yang orang lain bagus belum tentu cocok dengan diri kita. Jadi jangan terobsesi dengan barang bagus .
Kisah teman juga mungkin hampir mirip dengan saya jika membeli baju, tetapi, saya tidak pernah membeli baju secara online. Alasannya karena saya terlalu sering bercermin dan mengukur diri. Dengan tubuh mungil tidak mungkin membeli baju tanpa dicoba.
- Perhatikan ulasan
Suatu pagi saya mendengar percakapan teman yang asyik bercerita kalau telah belanja baju seambrek lewat online. Dia mendapat saran dari kurir, "Besok kalau mau beli lagi baju, baca ulasannya, Bu!" Boleh, ide bagus tuh. Namun, aku sih hanya percanya 50 persen saja.
Setiap orang seleranya kan berbeda-beda. Mungkin yang menulis "memuaskan" di kolom ulasan, pesanan sesuai dengan seleranya. Atau sebenarnya tidak memuaskan, tetapi si pembeli tetap kasih rating bagus karena merasa gak penting juga. Suudzon?Â
Ya ... namanya juga dunia maya, kita tidak tahu sebenarnya. Hati-hati kan boleh saja.