Sahabatku yang berbahagia
Akhur-akhir ini kita dihebohkan dengan video pendek tentang seorang ibu yang marah karena tidak puas dengan kiriman belanja online. Parahnya sang anak jadi api dalam kemarahan si ibu.
Apa kita harus menyalahkan si kurir yang tidak tahu apa-apa tentang pesanan si ibu? atau menyalahkan si ibu? Kalau ditanya, jujur deh kita juga pernah kecewa ketika belanja online. Namun, tidak galak mengeluarkan sumpah serapahnya.
Supaya belanja online tentram, anti galau dan sesuai harapan, banyak kiat-kiat yang ditawarkan teman-teman. Saya setuju dengan kiat tersebut. Saya juga punya kiat-kiat berbelanja online supaya tidak galau, semoga membantu.
- Meningkatkan sabar
Belanja online memerlukan kesabaran, etikanya sama seperti ketika kita belanja di supermarket. Pesan singkat di aplikasi sama seperti kita bertutur secara berhadapan.
Pesan online juga sama tidak selancar jalan tol, pasti ada kendala, entah itu pengiriman barang macet, barang tidak sesuai atau yang lainnya.Â
Ketika berhadapan dengan permasalahan. Orang yang memiliki karakter baik, dia akan berkomunikasi dengan baik pula. Nah, untuk bersikap baik, perlu kiranya mengolah emosi.
Namun, karena kita sebagai konsumen sudah sabar, toko online juga harus memperbaiki layanan. Saya pernah memesan sepatu. Alamat sudah jelas, tertera mulai dari jalan, desa, kecamatan, kabupaten dan provinsi. Ketika dilacak, toko mengirim ke daerah Sumatera.Â
Ketika komplain, jawabannya sedang dalam proses. Tiap hari komplain secara baik-baik. Hingga pada akhir waktu mendapat jawaban yang tidak mengenakkan, katanya sudah di luar waktu untuk komplain. Akhirnya barang hangus, uang ke laut.
Walaupun mangkel, sabaaaarrrr.
- Tambah pengetahuan mengenai produk
Belanja online, kita tidak memegang, meraba atau menerawang seperti ketika di supermarket. Namun ada deskripsi mengenai barang yang kita pilih.