"Iya, Pak, aku harus mencari pendonor plasma seperti apa. Pendonor seperti yang aku bawa, dari jenis darah, Rhesus, dan syarat lain sudah terpenuhi."
"Minimal 14 hari setelah dinyatakan negatif. Sebetulnya titer antibodi itu yang memengaruhi gejala penyintas covid sewaktu dulu positif berat atau ringan. Semakin berat maka titer antibodi juga biasanya semakin tinggi."
"Kalau hanya OTG dan isoman itu biasanya titernya cepat untuk non reaktifnya. Kalau ringan kebanyakan cepat turun titernya." ujarnya lagi.
"Dan satu lagi, Bu, kalau calon pendonor dulunya gejalanya berat itu biasanya titer antibodinya tinggi, bahkan bisa didonorkan berulang kali."
Diam, tidak tahu lagi harus berkata apa.
"Teteh, ada teman ini, tapi perempuan!" Tiba-tiba adikku membuka suaranya.
"Tidak bisa, harus perawan, maaf maksudnya jangan yang pernah melahirkan." jelas petugas.
Aahh hari Ibu Kartini telah lewat, Ibu tangguh masih rapuh. Aku masih kukuh mencari plasma konvalesen.
Banyak yang aku pinta. Sekali pun Tuhan tak pernah alpa mengabulkan permintaan beta. Ramadan kali ini, ujian berat bagi ibunda. Aku tak bisa lagi berkata-kata. Karena keyakinanku Allah tak kan meninggalkan kita.
Salam sayang ibu tangguh. Mimi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H