Selesai salat terawih semua jamaah mendapatkannya. Terkadang kami saling bercanda kalau salat Tarawih hanya mengejar buras.
Selain di masjid dekat rumah, saya sering ikut Bapak tarawih keliling ke masjid-masjid lain. Bukan hunting buras lagi, ikut Bapak, yang didapat lebih dari buras, melainkan jajanan lain yang lebih enak.
- Kuliah Subuh
Selesai sahur, kami biasanya sudah janjian sewaktu tarawih untuk salat Subuh berjamaah dilanjutkan kuliah Subuh. Kali ini bukan antri buras, melainkan antri tanda tangan Bapak sebagai pengisi kuliah subuh.
Lagi-lagi anak kecil bukan tanda tangan saja yang cari. Selesai mendapat tanda tangan akan jalan-jalan keliling desa hingga matahari terbit.
- Sahur Keliling
Sahur keliling yang paling ramai. Para remaja akan keliling desa membangunkan warga dengan tabuhan musik. Bukan alat musik modern, melainkan seadanya perlengkapan dapur dan bambu sejenis calung.
"Anak kecil, lihat dari depan rumah saja, jangan ikut keliling!" ujar Mimi.
Terkadang Mimi menyiapkan makan sahur untuk warga yang sahur keliling. Â Saya berpikir enak ya kalau sahur keliling dapat makanan dari warga.
- Lomba Hapalan Al-Qur'an, Kaligrafi
Lomba-lomba saat Ramadan, ide Bapak. Hadiahnya pun Bapak yang siapkan ada juga donatur. Tidak mahal atau mewah. Buku, pensil, penghapus, hadiah yang disiapkan. Tujuannya memotivasi anak-anak di desa rajin ibadah.
Lain dulu lain sekarang. Sekarang masa pandemi, anak-anak seperti kehilangan momen-momen yang dulu pernah dinikmati saya. Anak-anak sekarang menyambut Ramadan dengan virtual. Semoga walaupun semua serba online, tidak ketinggalan momen sebenarnya dari Ramadan yakni beribadah.
Selamat menunaikan ibadah puasa.
Salam