Menurut Melinda Paige, Ph.D., profesor konseling kesehatan mental klinis di Argosy University, Atlanta, mengatakan, "Perasaan terisolasi, kehilangan tujuan dan identitas, serta kurangnya interaksi sosial karena terlalu banyak menghabiskan waktu di rumah adalah pemicu depresi pada ibu rumah tangga."
Rendah diri
Banyak di antara kita, sebagai ibu rumah tangga tidak mengenyam pendidikan tinggi. Sehingga ketika ibu pekerja dengan memiliki karir, tiba-tiba harus memutuskan menjadi ibu rumah tangga.Â
Mereka menjadi gengsi untuk bergaul di masyarakat, sehingga mengurung diri. Atau dia merasa kehilangan identitas. Kemandiriannya sebagai perempuan pekerja pupus. Hal ini bisa menjadi pemicu depresi.
Tidak mendapat penghargaan dari pasangan
Selain faktor-faktor internal dan perubahan profesi. Pandangan dari pasangan juga mempengaruhi emosi perempuan. Banyak di antaranya, laki-laki memandang pekerjaan ibu rumah tangga adalah kewajiban.Â
Saya penah mendengar  kata seorang suami ketika istrinya mengeluh lelah, "Itu kan kewajiban istri ngurus rumah, jangan mengeluh!" Dia tidak menganggap itu suatu kebaikan istri, sehingga tidak pernah juga memberi penghargaan.
Penghargaan bukan sekadar sebuah hadiah, tetapi cukup dengan sikap yang baik. Atau bisa dengan cara membantu membersihkan rumah ketika istri merasa lelah.
Untuk mengatasi depresi, ibu rumah tangga bisa melakukan langkah-langkah berikut
Mengatur rumah bukan pekerjaan gampang, menjaga anak-anak yang masih kecil, mengatur keuangan supaya cukup. Hal ini memerlukan kesehatan fisik dan mental.Â
Pasangan bisa ikut serta dalam urusan rumah. Seorang ibu rumah tangga bukan robot. Dia juga memerlukan bantuan, baik itu dari suami, asisten rumah tangga atau saudara.
Pekerjaan yang tiada henti menyebabkan seorang ibu rumah tangga kurang menghargai dirinya sendiri. Banyak yang mengabaikan penampilan, atau kesenangan untuk dirinya.Â
Bolehlah sesekali membuat jadwal untuk menonton bersama teman-teman sekolahnya dulu. Bisa juga pergi ke salon untuk perawatan tubuh.
Seperti yang dilaporkan oleh Mental Health America (MHA), "lebih dari satu dari empat orang Amerika menggambarkan diri mereka sebagai 'sangat stres' karena mencoba menyulap tanggung jawab yang terkait dengan pekerjaan dan pribadi. Akan tetapi, bekerja terlalu banyak dan tidak meluangkan waktu untuk perawatan diri dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan fisik Anda."