Sahabatku yang berbahagia,
Soto, sudah familier di telinga dan lidah orang Indonesia. Ada banyak macam soto. Setiap daerah tentu memiliki ciri dan khas yang berbeda. Seperti soto di daerah asal saya yang memakai santan. Sementara soto di Madiun bening tanpa santan.Â
Saya punya pengalaman ketika pertama kali menghadiri undangan pernikahan di desa suami.
Satu piring nasi sayur diberikan oleh seorang perempuan muda.
"Silahkan dimakan, Bu!"
Tradisi undangan di desa suami saya berbeda dengan di Jawa Barat. Ketika datang, kita langsung duduk. Selang beberapa menit sepiring nasi sayur diantar oleh anak muda dari karang taruna.Â
Kalau sekarang banyak perubahan, tetapi, tergantung kemampuan pemangku hajat.Â
Satu piring nasi sayur itu saya aduk-aduk. Nasi, di atasnya ada toping bihun, toge kecil atau ganteng, keripik kentang, suwiran ayam, bawang goreng. Sayur itu bening tanpa warna.
Suami bilang, "Ini soto."
Ketika sampai di rumah. Saya mencoba menggali informasi tentang soto. Kakak ipar yang sering masak, saya interogasi mulai dari bahan sampai cara memasaknya.
Saya ingin berbagi resep soto bening ala Emak.