Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Penerima anugerah People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Belum Hamil? Berikut 5 Upaya untuk Meningkatkan Kesuburan

17 Maret 2021   14:43 Diperbarui: 17 Maret 2021   22:31 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar dari pixabay.com

Sahabatku yang budiman,

Ketika memutuskan untuk menikah, tujuan utama selain mencintai pasangan, tentu untuk meneruskan keturunan. Orang tua dari kedua belah pihak juga ingin segera momong cucu.

Cucu bagi orang tua seperti menimang harta karun. Dia akan lebih bahagia menyambut cucunya dari pada anaknya dulu. Hehe bukan dusta, saya rasakan begitu ketika melahirkan bayi. Ibu yang lebih gembira.

Waktu melahirkan saya yang Ibu rasakan katanya sakit, sakit melahirkan maksdunya. Bahagia sudah tentu ya, kan memiliki anak. Anak itu anugerah yang harus disambut dengan bahagia penuh syukur kepada Tuhan.

Penelitian yang dilakukan Katherine Burn dan Cassandra Szoeke dari University of Melbourne, "Mereka yang mengasuh cucu satu hari per pekan memiliki hasil tes kognitif dan memori yang lebih baik daripada mereka yang tidak mengasuh cucu sama sekali."

Untuk usia lanjut memorinya semakin berkurang, mudah lupa. Dengan mengasuh cucu menstimulasi memori untuk mengingat segala hal, termasuk cara menyanyi di depan anak-anak.

Namun, bagaimana jika belun juga dikaruniai momongan? Mertua, orang tua sering bertanya.

Saya sendiri sebetulnya tidak mengalami hal tersebut, karena waktu menikah selesai haid. Usia pun  masih tergolong muda menurut saya. Kata orang tua sih sudah cukup ketar ketir melintir khawatir tergelincir ke status jomblo paten.

"Kapan punya anak?" pertanyaan itu yang sering didengar dari orang tua atau orang lain ketika kita belum hamil juga. Risih, kesal, tidak nyaman tentunya. Terkadang kalau wanita baperan, bisa stress menerima pertanyaan semacam itu.

Memiliki anak ini berkaitan erat dengan kesuburan. Tidak ada salahnya kita berusaha menjaga dan meningkatkan kesuburan sejak remaja. Kesuburan juga dipengaruhi oleh gaya hidup, walaupun bukan satu-satunya faktor penyebab. 

Marta Montenegro, spesialis gaya hidup kesuburan nutrisi yang berbasis di Florida di IVFMD, mengatakan kepada Bustle "Setidaknya ada lima hal yang perlu dipertimbangkan dalam hal gaya hidup," "Termasuk apa yang Anda makan, bagaimana Anda menangani stres, dan seberapa banyak Anda berolahraga." Ujarnya lagi.

"There are, for example, at least five areas to consider when it comes to lifestyle,"

Dengan kata lain kebiasaan kita dan pasangan mempengaruhi akan kesuburan.

Dilansir dari beberapa sumber. Berikut ada beberapa kebiasaan yang bisa kita lakukan sejak dini untuk meningkatkan kesuburan.

1.  Makanan yang sehat dan mengandung asam lemak omega-3

Tidak ada makanan khusus untuk dikonsumsi. Pada dasarnya kita membutuhkan semua nutrisi pada tubuh seperti asam folat, zat besi, vitamin terutama vitamin D.

Vitamin D sangat dibutuhkan untuk membantu menciptakan hormon seks. Hormon ini mempengaruhi ovulasi dan keseimbangan hormon.

Selain itu vitamin D juga baik untuk janin ketika masa kehamilan.Seorang dokter spesialis kesuburan alami Hethir Rodriguez mengatakan kepada bustle, "Vitamin D juga mendukung perkembangan tulang yang sehat pada janin selama kehamilan,"

Namun, Montenegro menambahkan jenis makanan yang megandung asam lemak omega berperan penting juga untuk sistem reproduksi. "Jadi, jika selama ini Anda mengonsumsi sumber protein non hewani seperti kenari, lentil, kacang-kacangan, buncis, wijen, ramai, biji labu, bayam."

Sesekali minum kopi cenderung tidak masalah, hanya sekadar melepaskan keinginan. Namun mengonsumsi kopi secara berlebih dapat merusak kesuburan. Kafein yang terdapat dalam kopi mempengaruhi sistem reproduksi.  Untuk mengganti minuman tersebut, kita bisa minum teh, susu, cokelat.

2. Istirahat yang cukup

Tidur adalah istirahat yang mudah dan murah. Tidur yang cukup dapat meningkatkan kesehatan sekaligus menyuburkan sistem reproduksi.

Namun, jangan seperti Kabayan yang tidur melulu alasannya supaya Nyi Iteng hamil. Hehe ... itu mah drama yang belum produksi.

Menurut Montenegro, "This is not just about quantity of sleep, but also about quality."

Ini artinya kita harus mementingkan kualitas bukan kuantitas. Tidur sebentar, tetapi nyenyak, itu sudah memiliki kualitas yang bagus daripada tidur lama kelisi'an memikirkan tumis mantan.

Tidur yang berkualitas ketika bangun akan merasa segar, sehingga memungkinkan hormon reproduksi berfungsi dengan baik.

3.  Melakukan olahraga yang rutin

Dengan olahraga 30 menit atau lebih dalam sehari selain meningkatkan kesuburan juga dapat mengurangi stress, memperbaiki sirkulasi darah. Olahraga secara intens sangat bagus untuk fisik. Namun olahraga berlebih, terlalu intens dan terlalu sering atau terlalu ekstrim memungkinkan terjadinya kerusakan bagi kesuburan.

Untuk perempuan ada rekomendasi olahraga ringan dan diyakini dapat meningkatkan kesuburan diantaranya Jogging ringan, 5 kali seminggu dengan durasi 30-60 menit, Yoga, menari, zumba aerobic, bersepeda, berenang. Semua jenis ini bisa dilakukan sesuai kemampuan dan jangan dilakukan 7 kali dalam sepekan.

"Jika Anda pernah melakukan yoga atau latihan kesadaran, Anda sangat membantu kesuburan Anda," kata Montenegro.

4.  Mengurangai penggunaan bahan dari plastik

Dr. Rocio Salas-Whalen, MD, kepada Bustle, "Kami melihat penurunan kesuburan saat ada pengganggu endokrin. Pengganggu endokrin ditemukan dalam plastik, pestisida, produk pembersih, dan beberapa makaan olahan."

Untuk mengganti barang-barang tersebut kita bisa menggantinya dengan penggunaan gelas dan alat makan dari bahan selain plastic. Jika memungkinkan makanan beralih ke makanan organik, dan memilih susu dari hewan yang diberi makan rumput.

5. Hindari merokok

Merokok pada wanita selain dipandang tidak nyaman juga memiliki tingkat kesuburan yang rendah.

Dr. Murray mengatakan, "Bagi wanita, merokok diketahui memiliki dampak negatif pada tingkat estrogen dan dapat mengganggu ovulasi,"

"Ada kaitan yang ditemukan bahwa bahan kimia dalam asap rokok dapat mempercepat laju kehilangan telur." ujarnya lagi

Itu artinya perokok pasif juga berbahaya. Itu sebabnya banyak dokter menyarankan wanita untuk berhenti merokok dan menghindari perokok pasif.

Anak saya pernah mengalami hal serupa. Ketika usia 3 tahun terdeteksi ada flek di paru-paru yang diakibatkan dari asap rokok. Saya dan suami tidak mengenal rokok. Hanya kakeknya dewa rokok. 

Pada akhirnya ini hanya salah satu upaya untuk meningkatkan kesuburan. Kita tahu faktor pendukung bukan itu saja, terlalu kompleks. Kita bisa mendatangi dokter ahli jika tidak kunjung hamil.

Gaya hidup sehat dapat berperan untuk menjaga tubuh kita tetap sehat, tetapi bukan satu-satunya jalan menuju kehamilan.

Salam sehat,

Sri Rohmatiah, 17/3/2021

Bahan

https://www.klikdokter.com/rubrik/read/2893880/7-jenis-olahraga-agar-cepat-hamilTotal10

Bustle.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun