Layanan pesan antar makanan melalui aplikasi semakin ramai dan menjamur di mana-mana. Apalagi setelah pandemi melanda dan masyarakat diharuskan banyak di rumah. Menjadi suatu ketakutan jika harus antri di restaurant, jalan terbaik adalah memesan makanan melalui online.
Sebelum pandemi, aku pernah mengikuti pelatihan membuat berbagai macam kue basah. Namun, hanya dimakan keluarga sendiri, tidak membuka usaha seperti yang lain.
Ketika pandemi, ilmu itu sangat bermanfaat. Sesekali aku membuat kue-kue tersebut, tetapi, untuk makanan lain terutama makanan berat, anak-anak sering tergoda untuk membeli lewat aplikasi.
Awalnya hanya KFC, Mc Donald, lama kelamaan karena banyak tawaran di aplikasi mereka mulai mencoba. Aneka mie ayam, aneka minuman. Ah entah apalagi macamnya.
Pernah suatu ketika mereka memesan makanan, katanya dari kafe yang baru buka ada promo.
Ternyata, oh ternyata, barang yang dipesan tidak sesuai gambar. Maksudnya rasa dan tampilan tidak menarik, makanannya berwarna hitam dan masih keras, mungkin kurang matang dan kebanyakan kecap.
"Kalau cuma ini, bikin sendiri saja, nanti dihias-hias sendiri," kataku.
Untungnya beli hanya satu paket, anak-anak akhirnya tidak selera makan.
Anak cowok, punya rumus sendiri jika mau pesan makanan.
Apa itu?
Pesannya itu lagi, itu lagi, apalagi kalau bukan ayam krispi.