Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Penerima anugerah People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Ini 4 Alasan Masih Berteman dengan Mantan!

10 Februari 2021   16:45 Diperbarui: 18 Februari 2021   22:02 2670
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa orang mungkin berpikir sangat aneh berteman dengan mantan, dia telah menyakiti, kenapa harus tetap berteman? Jika hubungan mereka diawali dengan pertemanan yang baik, ada kemungkinan mereka bisa berteman bahkan bersahabat. Atau ada alasan lain yang orang lain tidak mengerti.

Ada kisah anggap saja ini fiksi, tapi sering juga terjadi di kehidupan nyata.

Mungkin ini yang dinamakan cinlok ala artis, ketika kerja bareng dalam sutu proyek, ada benih-benih cinta. Kata orang bijak, "Tresno Jalaran kulino," cinta karena sering bertemu.

Itu juga yang dirasakan Cici kepada teman kerjanya di salah satu kantor. Tiap hari mereka bertemu mengerjakan tugas. Cici pada mulanya merasa takut jika Setia menjelaskan tugas yang harus dikerjakan hari itu. Maklum laki-laki yang bernama Setia lebih senior darinya, senior dalam usia, juga seniar dalam ilmu.

Di mata Cici, Setia adalah seorang laki-laki tegas, disiplin, jutek, tidak ada lembut-lembutnya.

"Mau-maunya punya partner seperti Pak Setia," kata teman ceweknya kala itu.

Namun, Cici terus berusaha menjadi partner yang baik karena dia mengharapkan ilmunya bisa menular.

Berkat kesabaran, Setia lama-lama berubah menjadi lembut terhadap Cici, tidak ada kata-kata memaksa dalam pekerjaan. Usut punya usut, Setia jatuh cinta, cinlok pun terjadi.

Namanya juga cinlok, cinta pada saat dilokasi saja, ketika Cici harus pindah tugas. Cinta Setia pun pindah ke lain hati.

Mendengar Setia menikah dengan rekan kerjanya yang lain, membuat Cici frustasi, sedih.

Aku pernah mendengar quot bagus,  "Kalau cinta itu tidak bisa dipikir dengan kepala, tapi dengan hati." Mungkin hati Setia tidak terpaut lagi dengan hati Cici. Mungkin Setia bukan type laki-laki yang bisa LDR, Long Distance Relationship. Nama Setia tidak menunjukkan cintanya juga setia.

Cici berpikir panjang, toh Setia sudah meminta maaf, mengapa juga harus dendam. Memang tidak mudah untuk memaafkan, tetapi menjadi manusia pemaaf tidak ada salahnya.

Forgiveness adalah perbuatan mulia. Tidak menjadi kalah karena memaafkan. Tuhan sedang mempersiapkan yang terbaik untuk Cici.

Kata seorang teman di kolom komentar, "Jadikan mantan sebagai investasi bisnis!"

Maka ketika Setia meminta maaf untuk ketiga kalinya melalui telpon, Cici sudah mulai berpikir jernih dan mulai mengambil langkah "Jadikan mantan sebagai investasi bisnis."

Investasi bisnis, artinya jangan membenci mantan, siapa tahu pada suatu saat kita memerlukan mantan. Terutama dalam urusan usaha, ilmu. Berteman dengan mantan tidak ada salahnya selama dalam hal positif.

Dilansir dari tempo.com, menurut psikolog dari Universitas Kansas di Amerika Serikat, Rebecca Griffith, riset sebelumnya mendapati fakta bahwa 60 persen pasangan yang sudah putus tetap bersahabat.

Ada empat alasan pasangan yang tetap berteman walaupun mereka sudah putus dan menyandang status mantan.

Pertama, seperti yang diutarakan Griffith kepada Live Science, adalah keamanan. Seseorang yang sudah putus tidak ingin kehilangan dukungan saran, kepercayaan, dukungan dari mantan. Dia masih memerlukan mantan untuk teman diskusi dalam segala hal. Mungkin juga kasus Cici seperti ini.

Kedua, berteman dengan mantan itu praktis, mungkin juga karena alasan finansial atau anak.

Ketiga adalah persaudaraan. Seseorang ingin bersikap sopan dan tidak melukai perasaan orang lain. Menurut orang bijak dalam bahasa sunda "Pondok jodo, panjang baraya". Artinya walaupun tidak berjodo tetap panjang persaudaraan.

Keempat adalah karena masih ada rasa dengan mantan.

Rasa sebaiknya diolah, yang penting jangan ditumis, kalau ditumis malah jadi enak apalagi pakai bumbu penyedap, bisa berabe. Jika mantan dijadikan teman bisnis, rasa harus segera diubah, ada aturan-aturan berbisnis dengan mantan ya, jangan sampai mengadakan diskusi berdua apalagi memakai hati. 

Jadikan pengalaman pertama sebagai pelajaran, dia tidak cocok untuk kerja sama dalam cinta. Dia cocoknya kerja sama dalam bisnis saja. Manfaatkan saja ilmunya, hehe ... sadis.

Salam move on.
10 Februari 2021
Sri Rohmatiah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun