Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Penerima anugerah People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

[RTC] "Kamu Tidak Kembali Karena Pusara Suamimu, Sahabatku!"

1 Februari 2021   21:17 Diperbarui: 1 Februari 2021   21:24 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gambar hasil dari tangkap layar pixabay.com

Dear Sahabat,

Suratmu membawa duka yang mendalam bagiku. Jika aku berada dekatmu, jadikan pundakku sebagai sandaran, tumpahkan kesedihan karena ditinggal imam hidupmu. Kematian memang akan terjadi, tetapi ditinggal tulang punggung secara tragis menyisakan kepedihan.

Besabar dan ikhlaslah! Kepedihan demi kepedihan akan membuat kita kuat dan semakin bersyukur. Dengan musibah, itu tandanya Tuhan sangat mencintaimu, memperhatikanmu. Aku tidak menyuruhmu untuk tertawa atas bencana yang terjadi di kampungmu yang merenggut nyawa suamimu. Tidak ada yang terjadi di muka bumi ini, tetapi atas izin Allah Swt., dan semua orang harus kita syukuri.

Kita sebagai manusia tidak akan luput dari berbagai cobaan, cobaan itu merupakan ujian supaya Tuhan  bisa melihat siapa yang bersyukur dan siapa yang ingkar.

Aku ingatkan kembali kisah seekor burung, ia berada di padang pasir dalam kondisi sakit, tidak ada bulu satu pun di tubuhnya, tidak ada makan, tidak ada minum. Tubuhnya lemas tidak bisa digerakkan.

Ketika datang seekor burung merpati, bertanyalah burung malang itu.

"Hendak kemanakah?" Merpati itu menjawab, "Aku akan ke surga."

Burung malang itu berpesan, "Tolong tanyakan kapan penderitaan itu akan berakhir?" Burung merpati menyetujuinya dan ketika sampai di pintu surga, ia menyampaikan pesan dari burung malang kepada malaikat pintu surga.

"Selama tujuh tahun ke depan hidup burung tersebut akan menderita, tidak ada kebahagian," kata malaikat.

Burung merpati minta solusi supaya burung malang itu tidak menderita.

Sang malaikat berkata, "Katakan padanya untuk selalu berdoa, "Alhamdulillah alla kulli haal."

Burung merpati segera menyampaikan pesan tersebut kepada burung malang.

Saat tujuh hari, burung merpati lewat lagi, dia melihat burung malang itu dalam keadaan senang,  bulunya sudah tumbuh sempurna, banyak pohon tumbuh di padang pasir. Sementara. malaikat mengatakan hidup burung itu akan sengsara dalam waktu tujuh tahun, tetapi mengapa hanya dalam tujuh hari burung malang telah berseri, bernyanyi.

Burung merpati segera menemui malaikat dan menanyakannya.

"Memang benar tidak ada kebahagian untuk burung itu selama tujuh tahun, tetapi karena burung itu selalu mengucapkan  'Alhamdulillah alla kulli haal' dalam setiap situasi, hidupnya berubah dalam tujuh hari.

Dalam sedih burung selalu mengucakan Alhamdulillah alla kulli haal.

Dalam bahagia ia selalu mengucapkan Alhamdulillah alla kulli haal.

Dari cerita burung ini kita dapat mengambil pelajaran yakni, pada tingkat musibah harus tetap bersyukur kepada-Nya.

Aku yakin, kamu bisa melakukannya, kamu bisa melewati kesedihan dunia, Hapy.

Kamu juga mengatakan tidak akan pulang ke kampung karena berat meninggalkan pusara suamimu. Baiklah aku tidak dapat memaksamu, rumahmu akan aku rawat sebaik mungkin supaya kamu bisa menempatinya jika dikemudian hari kamu ingin pulang.

Salam dari sahabatmu ini.

Sri Rohmatiah 

Karya ini diikutsertakan dalam rangka mengikuti Event Surat Rindu untuk Sahabat yang Berduka

img-20210201-113114-1-60180b558ede4869f07237f4.jpg
img-20210201-113114-1-60180b558ede4869f07237f4.jpg

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun