Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Petani, Ibu dari 1 putri, 1 putra

Penerima anugerah People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Satu Rasa Penuh Makna

8 November 2020   15:42 Diperbarui: 8 November 2020   15:46 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dokter yang merawat menyarankan Aisyah untuk bergabung di BPJS. Penyakit Abdul sudah menjalar ke mana-mana. Kemungkinan untuk operasi tidak cukup sekali. Pukulan yang berat bagi Aisyah. Setelah dipikirkan dalam-dalam, usulan dokter diterimanya.

Ujian masih terus berlangsung, Aisyah harus merawat suaminya sekaligus mencari nafkah sebagai kepala keluarga. Semangatnya berkorbar tatkala melihat putri semata wayangnya giat belajar demi mencapai cita-citanya menjadi dokter.

 "Ibu .... Ibu," teriak Siti, putri semata wayang Aisyah dan Abdul dari dalam kamar.

"Apa, Nak?" tanya Aisyah sembari menghampiri putrinya.

"Lihatlah, Bu, aku bisa menjahit masker, aku juga melukisnya dengan cat acrylic." Siti memperlihatkan masker buatannya kepada sang Ibu.

"Wah cantik sekali, Nak," puji ibunya sambil memperhatikan hasil lukisan Siti.

"Bu, aku jahit banyak ya, kita jual, semoga ini bisa membantu kehidupan kita, lagi pula Ayah sudah tidak bisa bekerja lagi." Siti nyerocos menyampaikan idenya. Sementara ibunya tersenyum getir menyaksikan putrinya harus terkena imbas atas sakit sang ayah dan situasi Pandemi yang belum berakhir.

"Ibu, jangan sedih, perjuangan kita tidak seberapa dibandingkan pejuang zaman dahulu yang berjuang demi kemerdekaan. Ini kan hanya menjahit dan melukis, aku janji akan tetap belajar," ujar Siti sambil memeluk ibunya.

Keduanya tersenyum, walaupun tampak kesedihan dari raut wajah sang Ibu.

"Bismillah ya, Nak," bisik Aisyah kepada Siti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun