Mohon tunggu...
Sri Rochma
Sri Rochma Mohon Tunggu... Wiraswasta - Halo

Halo saya seorang Mahasiswi di Universitas Muhammadiyah Magelang ^^

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Landasan Budaya dalam Dunia Pendidikan

8 Februari 2020   06:26 Diperbarui: 8 Februari 2020   06:25 1190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Akhir-akhir ini santer sekali terdengar berbagai berita yang menjadi tamparan keras bagi dunia pendidikan Indonesia. Lihat saja, berita tentang siswa SMK di Manado yang tega menusuk gurunya sendiri hanya karena ditegur agar tidak merokok. Sungguh sangat miris sekali. 

Ada lagi video yang beredar di media sosial tentang sekelompok pelajar yang menertawakan gurunya yang sedang mengajar di depan kelas, seakan sudah hilang rasa hormat dan segan kepada seorang guru. Wajar saja, karena saat ini pendidikan Indonesia telah diancam oleh rusaknya pendidikan karakter para pelajarnya.  

Hal ini sudah menjadi rahasia umum bagi masyarakat Indonesia, berbagai bukti robohnya karakter serta moral para pelajar saat ini, karena hilangnya norma-norma serta pengaruh budaya asing yang dengan mudah sampai ke seluruh pelosok dunia pendidikan.

Saat ini kecenderungan para pelajar lebih bersifat global, global di sini bukan secara pemikiran, namun lebih pada mencontoh tingkah laku orang  - orang barat sana. Sehingga ketika mind set pelajar sudah lebih western, maka secara bersamaan akan berakibat pada tingkah laku dan budaya mereka yang akan diaplikasikan dalam bentuk kegiatan sehari -- hari. 

Sehingga lama -- kelamaan karakter asli dan budaya kita sendiri terlupakan. Seperti kehilangan jati diri, sehingga kita perlu mendalami lebih lanjut tentang peran pendidikan karakter terhadap lestarinya budaya pendidikan di Indonesia.

Pada zaman dulu, pendidikan karakter bukanlah menjadi sebuah hal yang sangat dibutuhkan. Karena belum adanya pengaruh internet dan gadget yang belum begitu terasa. Berbeda dengan zaman sekarang, pendidikan karakter sangat lah dibutuhkan, hal ini disebabkan oleh pengaruh arus globalisasi yang dengan sangat mudah merasuki para pelajar. 

Tidak semua para pelajar mampu menyaring mana informasi yang positif dan mana yang negative. Saya teringat dengan kata -- kata Albert Eistein, yang berbunyi seperti ini, " Ilmu tanpa bimbingan moral adalah buta dan agama tanpa ilmu adalah lumpuh." Hingga saya menyimpulkan bahwa untuk mewujudkan pendidikan yang sehat, sangat dipengaruhi oleh budaya sebagai komponen penting dalam dunia pendidikan.

Budaya  dan pendidikan adalah dua hal yang sangat berkaitan dan tidak bisa dipisahkan. Budaya adalah salah satu cara agar hidup manusia berkembang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Sedangkan untuk mewariskan budaya tersebut, pendidikan adalah sarana yang paling tepat untuk digunakan sebagai jembatan pewarisan kebudayaan.

Pendidikan dengan sistem persekolahan adalah salah satu pilar penting yang mejadi tiang penyangga sistem sosial dan kehidupan dalam bermasyarakat. Dengan adanya sekolah maka sangat diharapkan budaya dapat disalurkan dengan mudah kepada anak-anak atau generasi penerus sesuai dengan cita-cita bersama bangsa Indonesia. 

Maka pendidikan yang diselenggarakan di sekolah semestinya dimaknai sebagai sebuah strategi kebudayaan untuk tetap menjaga nilai-nilai budaya serta karakter masyarakat Indonesia yang selama ini kita kenal sebagai bangsa yang ramah dan santun.

Pendidikan juga merupakan medium transformasi nilai -- nilai budaya, penguatan ikatan -- ikatan sosial antarwarga masyarakat, serta pengembangan ilmu pengetahuan untuk mengukuhkan peradaban umat manusia. 

Budaya sebagai komponen penting dalam pendidikan memberi dampak yang positif dalam mengokohkan nilai -- nilai sosial serta budi pekerti bangsa Indonesia yang luhur sehingga tidak bisa tergerus kencangnya pengaruh negative dampak dari pesatnya arus globalisasi yang bertentangan dengan budaya kita.

Begitu pula dengan pergantian kurikulum yang terus berlangsung dari tahun ke tahun. Bukan karena sebab, tapi pergeseran budaya jugalah yang menyebabkan hal itu terjadi. Menurut saya, pendidikan yang baik adalah pendidikan yang mampu memenuhi unsur-unsur kebudayaan masyarakat. 

Ada beberapa unsur yang harus ada dalam pendidikan agar mampu mencetak generasi yang berkebudayaan baik dan maju..Seperti kejujuran politik, demokratis, serta individu yang taat beragama namun tetap toleransi terhadap orang lain.

Saya pribadi sangat berharap, meski zaman selalu berubah, tetapi nilai, moral, dan etika pendidikan Indonesia tetap berpegang teguh pada budaya Indonesia yang santun dan berbudi pekerti luhur. Terima Kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun