Akhir-akhir ini santer sekali terdengar berbagai berita yang menjadi tamparan keras bagi dunia pendidikan Indonesia. Lihat saja, berita tentang siswa SMK di Manado yang tega menusuk gurunya sendiri hanya karena ditegur agar tidak merokok. Sungguh sangat miris sekali.Â
Ada lagi video yang beredar di media sosial tentang sekelompok pelajar yang menertawakan gurunya yang sedang mengajar di depan kelas, seakan sudah hilang rasa hormat dan segan kepada seorang guru. Wajar saja, karena saat ini pendidikan Indonesia telah diancam oleh rusaknya pendidikan karakter para pelajarnya. Â
Hal ini sudah menjadi rahasia umum bagi masyarakat Indonesia, berbagai bukti robohnya karakter serta moral para pelajar saat ini, karena hilangnya norma-norma serta pengaruh budaya asing yang dengan mudah sampai ke seluruh pelosok dunia pendidikan.
Saat ini kecenderungan para pelajar lebih bersifat global, global di sini bukan secara pemikiran, namun lebih pada mencontoh tingkah laku orang  - orang barat sana. Sehingga ketika mind set pelajar sudah lebih western, maka secara bersamaan akan berakibat pada tingkah laku dan budaya mereka yang akan diaplikasikan dalam bentuk kegiatan sehari -- hari.Â
Sehingga lama -- kelamaan karakter asli dan budaya kita sendiri terlupakan. Seperti kehilangan jati diri, sehingga kita perlu mendalami lebih lanjut tentang peran pendidikan karakter terhadap lestarinya budaya pendidikan di Indonesia.
Pada zaman dulu, pendidikan karakter bukanlah menjadi sebuah hal yang sangat dibutuhkan. Karena belum adanya pengaruh internet dan gadget yang belum begitu terasa. Berbeda dengan zaman sekarang, pendidikan karakter sangat lah dibutuhkan, hal ini disebabkan oleh pengaruh arus globalisasi yang dengan sangat mudah merasuki para pelajar.Â
Tidak semua para pelajar mampu menyaring mana informasi yang positif dan mana yang negative. Saya teringat dengan kata -- kata Albert Eistein, yang berbunyi seperti ini, " Ilmu tanpa bimbingan moral adalah buta dan agama tanpa ilmu adalah lumpuh." Hingga saya menyimpulkan bahwa untuk mewujudkan pendidikan yang sehat, sangat dipengaruhi oleh budaya sebagai komponen penting dalam dunia pendidikan.
Budaya  dan pendidikan adalah dua hal yang sangat berkaitan dan tidak bisa dipisahkan. Budaya adalah salah satu cara agar hidup manusia berkembang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Sedangkan untuk mewariskan budaya tersebut, pendidikan adalah sarana yang paling tepat untuk digunakan sebagai jembatan pewarisan kebudayaan.
Pendidikan dengan sistem persekolahan adalah salah satu pilar penting yang mejadi tiang penyangga sistem sosial dan kehidupan dalam bermasyarakat. Dengan adanya sekolah maka sangat diharapkan budaya dapat disalurkan dengan mudah kepada anak-anak atau generasi penerus sesuai dengan cita-cita bersama bangsa Indonesia.Â
Maka pendidikan yang diselenggarakan di sekolah semestinya dimaknai sebagai sebuah strategi kebudayaan untuk tetap menjaga nilai-nilai budaya serta karakter masyarakat Indonesia yang selama ini kita kenal sebagai bangsa yang ramah dan santun.
Pendidikan juga merupakan medium transformasi nilai -- nilai budaya, penguatan ikatan -- ikatan sosial antarwarga masyarakat, serta pengembangan ilmu pengetahuan untuk mengukuhkan peradaban umat manusia.Â