[Agar Jiwa Lebih Tenang]
Rasulullah saw sangat sedih ketika pamannya Abu Thalib meninggal, beliau sangat menginginkan pamannya masuk Islam  tapi ia meninggal tidak dalam keadaan Islam
.
Maka Allah menghibur Rasulullah dengan menurunkan surah 28 ayat 56
Allah menghibur Rasulullah bahwa kejadian itu bukanlah salah Rasulullah, bukan pula artinya sebuah kegagalan Rasulullah Mendakwahi pamannya.
Akan tetapi Allah lah yang memberi hidayah, Allah pula yang tahu mana yang lebih layak, seringkali itulah yang membuat manusia sedih.
Sebab ia memikirkan hal yang tak harus dipikirkan.
Mereka merasa bertanggung jawab atas hal-hal yang dia tak pernah mengendalikannya
Ia merasa rezeki adalah tanggung jawabnya, maka ia pontag-panting depresi memikirkannya
Ia merasa ajal dibawah kendaliya, maka ia stress memikirkannya
Islam itu sederhana kita tidak akan pernah dihisab dalam perkara yang kita tak bisa mengendalikannya dan tidak punya pengaruh didalamnya, maka rezeki, ajal, hidayah ataupun yang tidak  bisa dikendalikan, harus kita imani. Bahwasanya itu semua adalah dari Allah
Islam mengajarkan kepada kita perkara pedulilah, maksimalah dalam hal yang kita kuwasai perkara-perkara yang bisa kita kendalikan
Ustadz Felix SiuawÂ
.
Bersabar dalam ujian
.
Bersyukur dalam setiap karunia
.
Dan mengusahakan yang terbaik untuk agama Allah
Dengan mengusahakan yang kita bisa,
kita bisa mengusahakan dengan melakukan hal yang terbaik pada yang kita usahakan
Maka jiwa kita akan lebih tenang, dan kehidupan kita akan lebih dinikmati (disyukuri)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H