Mohon tunggu...
sri rezeki
sri rezeki Mohon Tunggu... Dokter - akun saya

Seperti perahu yang tetap berlayar meskipun badai datang menghadang

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Anak Terunikku

12 Mei 2018   22:30 Diperbarui: 12 Mei 2018   22:28 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kau berlari kesana kemari

Hendak menarik kaki dengan sesukamu

Tersenyum dan tertawa hanya kau yang tau

Tanpa ku tau kapan kelehahan menghampirimu

Bermain sendiri tanpa memerlukan orang lain disisimu

Ku melihat seolah kau menciptakan duniamu

Kau hanya asik dengan banyak benda di sekitarmu

Kau tak menghiraukan setiap orang yang menyapamu

Ku tau kau anak yang berbeda

Kau lahir tidak seperti anak yang lainnya

Hidup dengan IQ yang rendah, tapi tanpa batas semangat jua

Kau  menjadikan semuanya tampak berbeda dari biasanya 

Bukan menjadi beban dalam keluarga namun menjadi cahaya yang nyata

Menjadi pelangi diantara kemurungan dan kemendungan dunia

Kau ubahkan semua menjadi tampak berwarna

Ibumu yang ragu melihat pertumbuhan dan perkembanganmu

Kau tepis dengan karyamu yang membuat semua orang kagum padamu

Kau buktikan bahwa dirimu itu sangat istimewa di duniamu

Meski dengan kerendahan IQ dan mental yang menyandangmu

Tapi itu tak membuatmu berbeda di alam sekitarmu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun