Namun disisi lain juga ada batas kewajiban taat kepada pemimpin yaitu  ketaatan kepada ulil amri tidak mutlak, namun bersyarat. ialah  selama bukan dalam perkara maksiat maka jika pemimpin menyuruh rakyatnya berbuat maksiat seperti minum khomr, riba, buka aurat dan sebagainya maka tidak ada kewajiban untuk taat.
Selagi kita tidak diperintahkan untuk berbuat maksiat kita mempunyai kewajiban untuk mentaati seorang pemimpin. Maka hendaklah kita selalu mendoakan pemimpin kita, baik kita menyukai atau tidak menyukai pemimpin tersebut sebagaimana disebutkan dalam hadist diatas dan bukan mencelanya atau menghinanya.
Karena doa kebaikan kita kepada mereka merupakan sebab mereka menjadi baik sehingga kita juga akan ikut baik.ingatlah pula bahwa doa seseorang kepada saudaranya dalam keadaan saudaranya tidak mengetahuinya adalah salah satu doa yang terkabulkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H