Danau Kaco
Airmu jernih, berkaca
Menandakan jernihnya tujuan alam
Ketika  manusia berkaca diatasmu
Yang kau pantulkan adalah indahnya.
Jika kapal berenang diatasmu
Maka seperti berada dilangitlah kapal itu
Lalu terik mentari menari diatasmu
Dia menghangatkanmu
Dan, malam menemanimu menggantikan mentari
Semuanya, kau pantulkan dengan Indah.
Â
Dinginnya Malam Gunung Marapi
Banyak cerita yang aku pikul dari kakimu
Sambil berpegang erat dilerengmu
Dan, menyapa mereka
Aku membabi buta menyiapkan ceritaku
Berharap diatas aku mendengar ceritamu
Sampaiku malam dipuncakmu
Namun, yang kutemui hanyalah dingin
Padahal aku tau ada kehangantan didalammu
Tapi, tentu saja aku tidak berharap itu
Tidurku didalam dingin, berselimut dinginnya malam
Hingga, suatu pagi cerahmu meninggalkan cerita jua untukku.
Pulau Soetan
Lancing kaki manusia menginjak-nginjakmu
Pasir kulit putihmu
Terasa lembut dikaki
Tanpa melukai manusia
Sedangkan, kau tau mereka menginjak, menyakiti dan menghabiskan dirimu
Tapi, tetap saja
Kau biarka angina membelai mereka dengan lembut
Kau biarkan ombak mendekati mereka dengan santai
Tanpa dendam kau membiarkan mereka
Tanpa rasa membalas, kau membalas mereka
Kenapa begitu baik, engkau pulau soetan?