Mohon tunggu...
Sri Rahayu
Sri Rahayu Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Introvert dan menggambar Mahasiswa STKIP YAPIS DOMPU

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kerasnya Didikan Orangtua Merusak Strategi Masa Depan Sang Anak

8 Januari 2024   00:22 Diperbarui: 8 Januari 2024   01:40 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Orang tua sangat berperan penting dalam membantu membentuk karakter positif anak, melalui komunikasi terbuka serta memberikan pengawasan, orang tua dapat mengajarkan pentingnya pendidikan, kerja keras, disiplin, dan tanggung jawab terhadap anak.

Sikap bijak dalam mendidik anak merupakan sebuah prinsip pengasuhan yang harus di pahami oleh orang tua. Karena 20% karakter anak terbawa dari lahir, dan sebanyak 80% dari peran pengasuhan orang tua. Orang tua yang mengandalkan kekerasan dan ketegasan terlalu berlebihan pasalnya mengira bahwa strategi tersebut sangatlah tepat untuk membuat anak lebih tangguh dan sukses ketika dewasa nanti. Umumnya mengira sifat mengayomi akan membuat anak menjadi lemah dan tidak bisa bertahan saat dewasa.

Sebuah penelitian yang di terbitkan dalam jurnal child development (10 februari 2017 ) Menunjukkan adanya kemungkinan besar anak tidak lulus sekolah atau universitas saat ia dewasa nanti. Selain itu, mereka rentan terserang penyakit mental seperti depresi dan kecemasan berlebih. Kedua hal tersebut yang mampu menyulitkan untuk fokus belajar dan sukses lewati jenjang pendidikan dengan mulus.

Menurut seorang profesor jurusan psikologi di university of pittsburgh, Rochelle hentges, mengatakan bahwa asumsi para orang tua yang mendidik anak dengan keras agar terfokus pada perkembangan mental anak yang baik. Malah sebaliknya seperti memiliki dampak berjangka panjang yang akan membuat anak lebih memilih untuk membangkang di bandingkan patuh dan tangguh. Penelitian yang di lakukannya bersama rekan-rekan berdurasi 9 tahun dan melibatkan lebih 1.500 siswa dari beberapa sekolah berbeda di wilayah Maryland, Washington. Dengan temuan mereka mengungkapkan bahwa murid perempuan yang di didik secara kasar oleh orang tua lebih rentan terlibat dalam aktivitas seksual sejak usia dini atau ketika memasuki kelas satu SMA., Dan sementara murid laki-laki lebih rentan melakukan aksi kekerasan dan jadi suka mencuri. Mereka semua yang menjadi korban didikan keras orang tua tumbuh menjadi sosok yang suka melawan orang tua dan menolak untuk patuh pada peraturan apapun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun