Disusun oleh : SRI RAHAYU, S.Pd.
Hari/tanggal : Kamis, 30 Januari 2025.
A. Definisi Ekologi Pertanian
Ekologi pertanian adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara komponen biotik (tanaman, hewan, mikroorganisme) dan komponen abiotik (tanah, air, iklim, topografi) dalam suatu lahan pertanian.
1. Â Secara Istilah
Ekologi pertanian adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara komponen biotik dan abiotik dalam suatu lahan pertanian untuk meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan pertanian.
2. Â Menurut Odum (1971)
 Ekologi pertanian adalah ilmu yang mempelajari struktur dan fungsi ekosistem pertanian, termasuk hubungan antara komponen biotik dan abiotik.
3. Â Menurut Gliessman (2006)
 Ekologi pertanian adalah ilmu yang mempelajari prinsip-prinsip ekologi untuk meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan pertanian, termasuk penggunaan teknologi yang ramah lingkungan.
4. Â Menurut Altieri (1995)
 Ekologi pertanian adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara komponen biotik dan abiotik dalam suatu lahan pertanian untuk meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan pertanian, termasuk penggunaan praktik pertanian yang berkelanjutan.
B. Tujuan Ekologi Pertanian
Tujuan ekologi pertanian adalah untuk meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan pertanian, serta mengurangi dampak lingkungan negatif dari pertanian.
a) Tujuan Utama
1. Â Meningkatkan Produktivitas Pertanian
Ekologi pertanian bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian dengan memahami hubungan antara komponen biotik dan abiotik dalam suatu lahan pertanian.
2. Â Meningkatkan Keberlanjutan Pertanian
Ekologi pertanian bertujuan untuk meningkatkan keberlanjutan pertanian dengan mempromosikan praktik pertanian yang berkelanjutan dan mengurangi dampak lingkungan negatif.
3. Â Mengurangi Dampak Lingkungan Negatif
Ekologi pertanian bertujuan untuk mengurangi dampak lingkungan negatif dari pertanian, seperti polusi air, tanah, dan udara, serta kehilangan keanekaragaman hayati.
b) Tujuan Sekunder
1. Â Meningkatkan Keseimbangan Ekosistem
 Ekologi pertanian bertujuan untuk meningkatkan keseimbangan ekosistem pertanian dengan memahami hubungan antara komponen biotik dan abiotik.
2. Â Meningkatkan Kualitas Tanah
 Ekologi pertanian bertujuan untuk meningkatkan kualitas tanah dengan mempromosikan praktik pertanian yang berkelanjutan dan mengurangi erosi tanah.
3. Â Meningkatkan Kualitas Air
 Ekologi pertanian bertujuan untuk meningkatkan kualitas air dengan mempromosikan praktik pertanian yang berkelanjutan dan mengurangi polusi air.
4. Â Meningkatkan Keanekaragaman Hayati
Ekologi pertanian bertujuan untuk meningkatkan keanekaragaman hayati dengan mempromosikan praktik pertanian yang berkelanjutan dan mengurangi kehilangan keanekaragaman hayati.
C. Â Komponen Biotik Ekosistem Pertanian
Komponen biotik ekologi pertanian adalah komponen hidup yang berperan dalam ekosistem pertanian.
a) Peran Komponen Biotik dalam Ekologi Pertanian
1. Â Menghasilkan Biomassa Tanaman menghasilkan biomassa yang digunakan sebagai sumber makanan bagi hewan dan manusia.
2. Â Mengendalikan Hama Hewan dan mikroorganisme dapat mengendalikan hama dan penyakit dalam ekosistem pertanian.
3. Â Menguraikan Bahan Organik Mikroorganisme dapat menguraikan bahan organik menjadi nutrisi yang dapat digunakan oleh tanaman.
4. Â Mengelola Ekosistem Manusia dapat mengelola ekosistem pertanian dengan cara yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
b) Jenis-Jenis Komponen Biotik
1. Tanaman
Tanaman adalah komponen biotik utama dalam ekosistem pertanian. Mereka menghasilkan biomassa dan menyediakan habitat bagi hewan dan mikroorganisme lainnya.
Peran Tanaman dalam Ekosistem Pertanian
1). Â Menghasilkan Biomassa :Tanaman menghasilkan biomassa yang digunakan sebagai sumber makanan bagi hewan dan manusia.
2) Â Menyediakan Habitat Tanaman menyediakan habitat bagi hewan dan mikroorganisme lainnya, seperti serangga, burung, dan mikroorganisme tanah.
3) Â Mengatur Siklus Nutrisi Tanaman mengatur siklus nutrisi dalam ekosistem pertanian dengan mengabsorpsi nutrisi dari tanah dan mengembalikannya ke tanah melalui proses dekomposisi.
4). Â Mengendalikan Erosi Tanaman mengendalikan erosi tanah dengan akar-akar mereka yang kuat dan sistem perakaran yang kompleks.
Jenis Tanaman dalam Ekosistem Pertanian
1). Â Tanaman Pangan Tanaman pangan seperti padi, jagung, dan gandum adalah sumber makanan utama bagi manusia.
2) Â Tanaman Sayuran Tanaman sayuran seperti kubis, wortel, dan tomat adalah sumber nutrisi dan vitamin bagi manusia.
3). Â Tanaman Buah Tanaman buah seperti apel, jeruk, dan pisang adalah sumber nutrisi dan vitamin bagi manusia.
4). Â Tanaman Obat Tanaman obat seperti jahe, kunyit, dan temulawak adalah sumber obat-obatan tradisional bagi manusia.
Faktor yang Mempengaruhi Tanaman dalam Ekosistem Pertanian
1) Â Iklim : Iklim mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
2) Â Tanah Tanah mempengaruhi ketersediaan nutrisi dan air bagi tanaman.
3). Â Air Air mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
4). Â Pestisida dan Pupuk Penggunaan pestisida dan pupuk dapat mempengaruhi keseimbangan ekosistem pertanian dan kesehatan tanaman.
2. Hewan
Hewan sebagai komponen biotik ekologi pertanian memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem pertanian.
Peran Hewan dalam Ekologi Pertanian
1) . Â Polinator
Hewan seperti lebah, kupu-kupu, dan kolibri berperan sebagai polinator dalam ekosistem pertanian. Mereka membantu proses penyerbukan tanaman, sehingga meningkatkan hasil panen.
2). Â Pengendali Hama
Hewan seperti burung, laba-laba, dan kumbang berperan sebagai pengendali hama dalam ekosistem pertanian. Mereka membantu mengendalikan populasi hama yang dapat merusak tanaman.
3) Â Dekomposer
Hewan seperti cacing tanah dan serangga berperan sebagai dekomposer dalam ekosistem pertanian. Mereka membantu menguraikan bahan organik menjadi nutrisi yang dapat digunakan oleh tanaman.
4). Â Pengguna Sumber Daya
 Hewan seperti sapi, kambing, dan ayam berperan sebagai pengguna sumber daya dalam ekosistem pertanian. Mereka menggunakan sumber daya seperti rumput, biji-bijian, dan air untuk kebutuhan hidup mereka.
Contoh Hewan dalam Ekologi Pertanian
1). Â Lebah
Lebah adalah contoh hewan yang berperan sebagai polinator dalam ekosistem pertanian. Mereka membantu proses penyerbukan tanaman, sehingga meningkatkan hasil panen.
2). Â Burung
Burung adalah contoh hewan yang berperan sebagai pengendali hama dalam ekosistem pertanian. Mereka membantu mengendalikan populasi hama yang dapat merusak tanaman.
3) Â Cacing Tanah
Cacing tanah adalah contoh hewan yang berperan sebagai dekomposer dalam ekosistem pertanian. Mereka membantu menguraikan bahan organik menjadi nutrisi yang dapat digunakan oleh tanaman.
3. Mikroorganisme
Mikroorganisme adalah komponen biotik yang sangat penting dalam ekologi pertanian. Mereka berperan dalam berbagai proses yang mendukung produktivitas dan keberlanjutan pertanian.
Peran Mikroorganisme dalam Ekologi Pertanian
1) . Â Dekomposisi
Mikroorganisme seperti bakteri dan jamur berperan dalam proses dekomposisi, yaitu penguraian bahan organik menjadi nutrisi yang dapat digunakan oleh tanaman.
2). Â Fiksasi Nitrogen
Mikroorganisme seperti bakteri Rhizobia berperan dalam proses fiksasi nitrogen, yaitu pengubahan nitrogen atmosfer menjadi bentuk yang dapat digunakan oleh tanaman.
3) Â Pengendalian Hama
Mikroorganisme seperti bakteri Bacillus thuringiensis berperan dalam pengendalian hama, yaitu mengendalikan populasi hama yang dapat merusak tanaman.
4) Â Penghasil Antibiotik
Mikroorganisme seperti jamur Penicillium berperan dalam penghasilan antibiotik, yaitu senyawa yang dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme lain.
Jenis Mikroorganisme dalam Ekologi Pertanian
1) Â Bakteri Bakteri seperti Rhizobia, Bacillus, dan Pseudomonas berperan dalam proses fiksasi nitrogen, dekomposisi, dan pengendalian hama.
2). Â Jamur Jamur seperti Penicillium, Aspergillus, dan Trichoderma berperan dalam proses dekomposisi, penghasilan antibiotik, dan pengendalian hama.
3). Â Aktinomiset Aktinomiset seperti Streptomyces berperan dalam proses penghasilan antibiotik dan pengendalian hama.
Faktor yang Mempengaruhi Mikroorganisme dalam Ekologi Pertanian
1) Â Tanah Tanah yang sehat dan memiliki struktur yang baik dapat mendukung pertumbuhan mikroorganisme.
2). Â Air Air yang cukup dapat mendukung pertumbuhan mikroorganisme.
3) Â Suhu Suhu yang optimal dapat mendukung pertumbuhan mikroorganisme.
4) Nutrisi Nutrisi yang cukup dapat mendukung pertumbuhan mikroorganisme.
4. Manusia
Manusia adalah komponen biotik yang sangat penting dalam ekologi pertanian. Mereka berperan sebagai pengelola dan pengguna ekosistem pertanian.
Peran Manusia dalam Ekologi Pertanian
1) Â Pengelola Ekosistem
Manusia berperan sebagai pengelola ekosistem pertanian, membuat keputusan tentang jenis tanaman yang ditanam, cara penggunaan sumber daya, dan pengelolaan hama dan penyakit.
2) Â Pengguna Sumber Daya
 Manusia menggunakan sumber daya alam seperti tanah, air, dan energi untuk kegiatan pertanian.
3). Â Pengendali Hama dan Penyakit
 Manusia berperan dalam pengendalian hama dan penyakit yang dapat merusak tanaman.
4). Â Pengembang Teknologi
 Manusia mengembangkan teknologi pertanian seperti traktor, mesin pengolah tanah, dan sistem irigasi untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas pertanian.
Dampak Manusia terhadap Ekologi Pertanian
1) Â Perubahan Ekosistem
Kegiatan pertanian manusia dapat menyebabkan perubahan ekosistem, seperti deforestasi, erosi tanah, dan perubahan iklim.
2) Â Penggunaan Sumber Daya yang Tidak Berkelanjutan
Penggunaan sumber daya alam yang tidak berkelanjutan dapat menyebabkan kerusakan lingkungan dan mengurangi produktivitas pertanian.
3) . Â Pengendalian Hama dan Penyakit yang Tidak Berkelanjutan
Pengendalian hama dan penyakit yang tidak berkelanjutan dapat menyebabkan resistensi hama dan penyakit, serta kerusakan lingkungan.
Cara Mengurangi Dampak Manusia terhadap Ekologi Pertanian
1) Â Penggunaan Teknologi yang Berkelanjutan
Penggunaan teknologi yang berkelanjutan seperti sistem irigasi yang efisien, penggunaan energi terbarukan, dan penggunaan pupuk organik dapat mengurangi dampak manusia terhadap ekologi pertanian.
2) Â Pengelolaan Sumber Daya yang Berkelanjutan
Pengelolaan sumber daya yang berkelanjutan seperti penggunaan tanah yang berkelanjutan, penggunaan air yang efisien, dan penggunaan energi yang terbarukan dapat mengurangi dampak manusia terhadap ekologi pertanian.
3). Â Pengendalian Hama dan Penyakit yang Berkelanjutan
Pengendalian hama dan penyakit yang berkelanjutan seperti penggunaan pestisida yang ramah lingkungan, penggunaan predator alami, dan penggunaan teknik pengendalian hama yang berkelanjutan dapat mengurangi dampak manusia terhadap ekologi pertanian.
D. Komponen Abiotik Ekosistem Pertanian
1. Tanah
Tanah adalah komponen abiotik yang sangat penting dalam ekologi pertanian. Tanah menyediakan nutrisi dan air bagi tanaman, serta mendukung kehidupan mikroorganisme dan hewan lainnya.
Peran Tanah dalam Ekologi Pertanian
1). Â Menghasilkan Nutrisi
Tanah menyediakan nutrisi bagi tanaman, seperti nitrogen, fosfor, dan kalium.
2.) Â Menyediakan Air
Tanah menyediakan air bagi tanaman, serta mendukung kehidupan mikroorganisme dan hewan lainnya.
3) Â Mendukung Kehidupan Mikroorganisme
Tanah mendukung kehidupan mikroorganisme, seperti bakteri dan jamur, yang berperan dalam proses dekomposisi dan fiksasi nitrogen.
4) Â Mengatur Siklus Nutrisi
 Tanah mengatur siklus nutrisi dalam ekosistem pertanian, dengan menguraikan bahan organik menjadi nutrisi yang dapat digunakan oleh tanaman.
Jenis Tanah dalam Ekologi Pertanian
1) Â Tanah Liat
 Tanah liat memiliki kandungan liat yang tinggi, sehingga memiliki kemampuan mengikat air dan nutrisi yang baik.
2) Tanah Pasir
Tanah pasir memiliki kandungan pasir yang tinggi, sehingga memiliki kemampuan mengalirkan air yang baik.
3) . Â Tanah Humus
Tanah humus memiliki kandungan humus yang tinggi, sehingga memiliki kemampuan mengikat nutrisi dan air yang baik.
Faktor yang Mempengaruhi Tanah dalam Ekologi Pertanian
1) Â Iklim : Iklim mempengaruhi suhu dan curah hujan, yang dapat mempengaruhi kemampuan tanah mengikat air dan nutrisi.
2) Â Topografi : Topografi mempengaruhi kemiringan lahan, yang dapat mempengaruhi erosi tanah dan kemampuan tanah mengikat air dan nutrisi.
3) . Â Penggunaan Tanah : Penggunaan tanah yang tidak berkelanjutan dapat menyebabkan erosi tanah, penurunan kesuburan tanah, dan penurunan kemampuan tanah mengikat air dan nutrisi.
2. Air
Air adalah komponen abiotik yang sangat penting dalam ekologi pertanian. Air digunakan oleh tanaman untuk fotosintesis, pertumbuhan, dan perkembangan.
Peran Air dalam Ekologi Pertanian
1) . Â Mengatur Suhu : Air membantu mengatur suhu tanah dan udara sekitar, sehingga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
2). Â Mengangkut Nutrisi : Air membantu mengangkut nutrisi dari tanah ke tanaman, sehingga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
3). Â Mengatur Keseimbangan Ekosistem : Air membantu mengatur keseimbangan ekosistem pertanian dengan mengatur populasi hewan dan mikroorganisme.
Jenis Air dalam Ekologi Pertanian
1). Â Air Hujan : Air hujan adalah sumber air yang sangat penting dalam ekologi pertanian.
2). Â Air Tanah : Air tanah adalah sumber air yang sangat penting dalam ekologi pertanian, terutama untuk tanaman yang memerlukan air dalam jumlah besar.
3). Â Air Irigasi : Air irigasi adalah sumber air yang sangat penting dalam ekologi pertanian, terutama untuk tanaman yang memerlukan air dalam jumlah besar.
Faktor yang Mempengaruhi Air dalam Ekologi Pertanian
1). Â Iklim : Iklim mempengaruhi jumlah dan distribusi air dalam ekosistem pertanian.
2) Â Topografi : Topografi mempengaruhi kemiringan lahan dan kemampuan tanah menyerap air.
3) Â Penggunaan Air : Penggunaan air yang tidak berkelanjutan dapat menyebabkan kekurangan air dan kerusakan lingkungan.
3. Iklim
 Iklim adalah komponen abiotik yang sangat penting dalam ekologi pertanian. Iklim mempengaruhi kondisi lingkungan yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Peran Iklim dalam Ekologi Pertanian
1)! Â Mempengaruhi Suhu : Iklim mempengaruhi suhu yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
2). Â Mempengaruhi Curah Hujan : Iklim mempengaruhi curah hujan yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
3) . Â Mempengaruhi Radiasi Matahari : Iklim mempengaruhi radiasi matahari yang diperlukan untuk fotosintesis tanaman.
4) Â Mempengaruhi Kualitas Udara : Iklim mempengaruhi kualitas udara yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Jenis Iklim dalam Ekologi Pertanian
1). Â Iklim Tropis : Iklim tropis memiliki suhu yang tinggi dan curah hujan yang tinggi sepanjang tahun.
2) Â Iklim Subtropis : Iklim subtropis memiliki suhu yang lebih rendah daripada iklim tropis dan curah hujan yang lebih rendah.
3) Â Iklim Temperat : Iklim temperat memiliki suhu yang lebih rendah daripada iklim subtropis dan curah hujan yang lebih rendah.
Faktor yang Mempengaruhi Iklim dalam Ekologi Pertanian
1) . Â Letak Geografis : Letak geografis mempengaruhi iklim yang ada di suatu daerah.
2.) Â Ketinggian : Ketinggian mempengaruhi suhu dan curah hujan yang ada di suatu daerah.
3) Â Penggunaan Lahan : Penggunaan lahan yang tidak berkelanjutan dapat mempengaruhi iklim yang ada di suatu daerah.
4. Topografi
Topografi adalah komponen abiotik yang sangat penting dalam ekologi pertanian. Topografi mempengaruhi kemiringan lahan, drainase, dan erosi tanah, yang dapat mempengaruhi produktivitas dan keberlanjutan pertanian.
Peran Topografi dalam Ekologi Pertanian
1) . Â Mempengaruhi Kemiringan Lahan
Topografi mempengaruhi kemiringan lahan, yang dapat mempengaruhi erosi tanah dan kemampuan tanah mengikat air dan nutrisi.
2) . Â Mempengaruhi Drainase
Topografi mempengaruhi drainase, yang dapat mempengaruhi kemampuan tanah mengikat air dan nutrisi.
3) . Â Mempengaruhi Erosi Tanah
Topografi mempengaruhi erosi tanah, yang dapat mempengaruhi produktivitas dan keberlanjutan pertanian.
Jenis Topografi dalam Ekologi Pertanian
1) . Â Dataran : Dataran memiliki kemiringan lahan yang rendah, sehingga memiliki kemampuan mengikat air dan nutrisi yang baik.
2) . Â Bukit : Bukit memiliki kemiringan lahan yang sedang, sehingga memiliki kemampuan mengikat air dan nutrisi yang sedang.
3) . Â Gunung : Gunung memiliki kemiringan lahan yang tinggi, sehingga memiliki kemampuan mengikat air dan nutrisi yang rendah.
Faktor yang Mempengaruhi Topografi dalam Ekologi Pertanian
1) Â Geologi
Geologi mempengaruhi jenis batuan dan tanah yang ada di suatu daerah, yang dapat mempengaruhi topografi.
2) . Â Iklim
Iklim mempengaruhi curah hujan dan suhu, yang dapat mempengaruhi erosi tanah dan kemampuan tanah mengikat air dan nutrisi.
3) . Â Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan yang tidak berkelanjutan dapat menyebabkan erosi tanah dan penurunan kemampuan tanah mengikat air dan nutrisi.
DAFTAR PUSTAKA
1. Odum, E. P. (1971). Fundamentals of Ecology. Philadelphia: W.B. Saunders Company.
2. Gliessman, S. R. (2006). Agroecology: The Dynamics of Productive Farming Systems. CRC Press.
3. Altieri, M. A. (1995). Agroecology: The Science of Sustainable Agriculture. Westview Press.
4. Journal of Agricultural Science. (2010). Volume 148, Issue 3, halaman 249-258.
5. Â Agriculture, Ecosystems & Environment. (2012). Volume 146, Issue 1, halaman 1-10.
6. Soil Science Society of America Journal. (2011). Volume 75, Issue 4, halaman 1011-1022.