Mohon tunggu...
SRI RAHAYU
SRI RAHAYU Mohon Tunggu... Guru - Guru

saya senang sekali dengan olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Studi Kasus

4 Desember 2023   20:43 Diperbarui: 4 Desember 2023   20:48 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

LAPORAN STUDI KASUS

PPG DALJAB GELOMBANG 2 2023

 

Nama  : Sri Rahayu, S. Pd

NIM    : F4371231017

 

Rendahnya Hasil Belajar Peserta Didik Kelas XII

1. Deskripsi Studi Kasus 

Selama melaksanakan praktik pengalaman lapangan di sekolah, saya menemukan beberapa kasus dalam proses pembelajaran. Pertama adalah rendahnya keaktifan dan pertisipasi siswa dalam belajar, ini ditunjukkan dengan sedikitnya siswa yang merespon pertanyaan guru, bertanya maupun mengemukakan pendapat. Kedua adalah kurangnya fokus siswa dalam belajar, ini disebabkan karena siswa sering kali sulit lepas dari gadget, ketika guru menjelaskan beberapa siswa mencuri-curi waktu bermain gadget. Ketiga adalah rendahnya minat siswa dalam belajar, hal itu diketahui pada saat penugasan beberapa siswa malas untuk menemukan jawaban sendiri malah menyalin tugas milik temannya.

Kasus yang saya paparkan di atas penting untuk dikaji lebih lanjut karena akan berdampak pada kemampuan saya dalam melakukan evaluasi dan merencanakan tindak lanjut pembelajaran. Selain itu topik ini akan membantu saya meningkatkan kompetensi pedagogik seperti kemampuan menerapkan model, media pembelajaran yang sesuai dengan minat siswa, Guru dapat menerapkan berbagai model pembelajaran dalam rangka mengembangkan kompetensi yaitu pengetahuan, keterampilan, dan sikap secara utuh.

2. Analisis Situasi 

Situasi yang terjadi pada saat perancangan pembelajaran adalah belum adanya pengetahuan terkait karakteristik siswa. Adapun evaluasi yang saya lakukan adalah melakukan observasi. Observasi bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai situasi dan kondisi siswa terhadap pembelajaran. Selanjutnya digunakan sebagai pertimbangan dalam merencanakan program yang akan dilaksanakan. Metode yang digunakan dalam melaksanakan observasi adalah pengamatan langsung (observasi) dan tanya jawab (wawancara) dengan kepala sekolah, guru pembimbing dan siswa. Berdasarkan hasil pengamatan, terdapat beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya kemampuan siswa dalam memahami materi fisika: 1. Siswa tidak memahami pelajaran yang disampaikan. 2. Kurangnya minat siswa pada materi. 3. Kurangnya pemahaman siswa terhadap materi. 4. Siswa malas latihan mengerjakan soal.

Peran saya untuk mengatasi rendahnya kemampuan siswa dalam memahami materi fisika adalah dengan cara memberikan media pembelajaran yang menarik sehingga menimbulkan motivasi kepada siswa atas pembelajaran yang diberikan. Serta membuat perangkat pembelajaran yang berinovasi untuk menumbuhkan minat belajar siswa pada materi. Contohnya diawal pelajaran saya memberikan video pembelajaran yang dapat membuat siswa lebih tertarik berupa video youtube.

Adapun yang terlibat dalam merancang dan mengevaluasi adalah saya sendiri sebagai guru yang merancang dan melaksanakan pembelajaran, dibantu dengan teman sejawat dalam melakukan observasi dan evaluasi. Adapun tantangan yang saya hadapi adalah :1. Kurangnya sarana dan prasarana dalam pembelajaran. 2. Kurangnya penggunaan TPACK dalam kegiatan pembelajaran. 3. Penyesuaian karakteristik belajar siswa yang berbeda-beda. 4. Kesulitan dalam mengelola pembelajaran yang beragam dari setiap siswa. 5. Kemampuan siswa menyerap pengetahuan, tidak sedikit siswa beranggapan bahwa pelajaran fisika itu sulit bahkan siswa cenderung kurang tertarik pada materi pembelajaran sehingga dianggap abstrak.

3. Alternative Solusi

Berdasarkan masalah tersebut, perlu dicari solusi untuk mengatasi kesulitan siswa dalam mempelajari materi karakteristik muatan listrik dan hukum coulomb. Untuk mengatasi hal ini maka model pembelajaran yang digunakan adalah Discovery Learning. Karena dalam kolaborasi pembelajaran Discovery Learning, siswa akan bekerja sama dan memecahkan masalah dengan kelompoknya. Pemilihan model pembelajaran yang tepat, akan memudahkan siswa menerima informasi, menumbuhkan minat dan motivasi serta rasa senang. Pembelajaran model discovery learning menekankan peserta didik untuk mengikut sertakan dirinya ke dalam suatu pembelajaran secara langsung yang bertujuan untuk dapat memecahkan masalah bersama-sama dengan peserta didik lainnya.

Fisika merupakan salah satu bagian dari sains yang mempelajari berbagai benda-benda di alam, gejala-gejala maupun fenomena-fenomena yang terjadi di alam. Pada hakikatnya fisika mencakup aspek produk, proses, dan sikap. Pengetahuan fisika yang diperoleh melalui serangkaian proses ilmiah seperti melakukan pengukuran, percobaan, dan diskusi serta melibatkan siswa secara langsung dalam kegiatan tersebut akan membantu mereka memahami konsep-konsep yang ada.

Proses belajar ini membuat mereka membimbing peserta didik dalam menemukan dan mengemukakan gagasan terkait bahan atau topik yang dipelajari. Discovery learning sebagai suatu cara mengajar yang melibatkan siswa dalam proses kegiatan mental melalui tukar pendapat, dengan diskusi, seminar, membaca sendiri dan mencoba sendiri, agar anak dapat belajar sendiri.

Penerapan model pembelajaran ini juga dibantu dengan penggunaan berbagai media pembelajaran yang menarik, yang berhubungan dengan kehidupan nyata dan kebiasaan siswa, contohnya dalam pemberian apersepsi, saya menampilkan video melalui aplikasi yang sering digunakan siswa dan mengaitkannya dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Pada intinya, model pembelajaran Discovery learning ini mengubah kondisi belajar yang pasif menjadi aktif dan kreatif.

Dari penjabaran di atas, bahwa model Discovery dalam pembelajaran fisika materi karakteristik muatan listrik dan Hukum coulomb pada siswa kelas XII diharapkan mampu memudahkan peserta didik dalam menerima materi dan aktif dalam pembelajaran.

4. Evaluasi Studi Kasus

Berdasarkan upaya yang telah saya lakukan, saya dapat menyimpulkan bahwa penggunaan model Discovery Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran fisika pada siswa kelas XII SMA Negeri 1 Teluk Pakedai. Penerapan model yang dipilih dalam mengatasi permasalahan rendahnya kemampuan siswa dalam memahami pembelajaran tentunya tidak lepas dari adanya faktor-faktor pendukung. Faktor-faktor tersebut yaitu sebagai berikut:

  • Antusias siswa yang besar terhadap pembelajaran yang dilaksanakan karena adanya diskusi kelompok . Dapat dilihat dari semangat yang mereka tunjukkan dalam diskusi kelompok.
  • Pengemasan pembelajaran yang dilakukan sedemikian rupa sehingga siswa merasa enjoy dan tidak terbebani seperti ketika pembelajaran dilakukan secara konvensional.
  • Penggunanaan media pembelajaran yang membuat mereka semakin senang mengikuti kegiatan pembelajaran
  • Fasilitas pendukung meskipun terbatas yang dapat membantu mereka dalam menyelesaikan masalah dalam pembelajaran yang siswa lakukan
  • Minat dan partisipasi yang meningkat, hal ini dapat saya rasakan setelah menggunakan media interaktif  dan dekat dengan kehidupan siswa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun