Mohon tunggu...
Sri Putri Wahyuningsih
Sri Putri Wahyuningsih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Memiliki hobi menonton film, menulis, dan mendengarkan musik. Sedang menempuh studi S1 Ilmu Komunikasi di UAJY.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Akun @merapi_uncover sebagai Wadah Masyarakat Yogyakarta dan Sekitarnya

14 Desember 2023   19:31 Diperbarui: 14 Desember 2023   19:35 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada masa ini, bidang jurnalistik tidak hanya berasal dari kalangan profesional saja tetapi juga berasal dari warga yang ingin memberikan informasi. Dikenal sebagai Jurnalisme warga atau citizen journalism berupa praktik pencarian berita yang dilakukan oleh warga. 

Munculnya jurnalisme warga juga berkaitan dengan perkembangan teknologi informasi yang berkembang pesat. Jurnalisme warga adalah aktivitas dimana orang biasa bisa mengambil peran aktif dalam proses mengumpulkan, melaporkan, dan menyebarluaskan berita dan informasi (Widodo, 2020:66). Warga pada konteks ini adalah mereka yang bukan berasal dari kalangan profesional. Jadi, siapa saja baik itu ibu rumah tangga, pelajar, wirausahawan, ataupun pegawai negeri sipil bisa dengan bebas meliput dan mendistribusikan informasi apa saja ke internet atau mengirimkannya ke media massa. 

Beragam jenis media baru, terutama media sosial, menjadi wadah bagi khalayak umum untuk menyampaikan informasi. Jurnalisme warga umumnya banyak ditemui di media sosial. Melalui aktivitas jurnalisme warga di media sosial, masyarakat dengan mudah mengakses informasi "hangat" yang sedang terjadi. Kebutuhan informasi tentunya menjadi sesuatu yang diperlukan oleh banyak orang, baik untuk melakukan pekerjaan, pendidikan, ataupun sebagai hiburan. 

Selain itu, sering kali warga akan saling bertukar informasi di kolom komentar mengenai berita yang sedang dibahas saat itu. Jurnalisme warga seringkali juga menjadi salah satu orang pertama yang mendapatkan akses untuk meliput berita penting, seperti bencana alam, kecelakaan, serta fenomena unik lainnya (Shanaz & Irwansyah, 2021:377). Adanya media sosial, tidak hanya membuat informasi hanya seputar daerah itu saja, tentunya orang-orang yang berasal dari luar daerah pun bisa mengetahuinya. 

Jurnalisme warga ini menjadi kekuatan untuk masyarakat. Salah satunya, jurnalisme warga menyuarakan suara yang tidak diperhatikan oleh media besar lainnya sehingga banyak pihak akan notice dengan apa yang sedang terjadi di suatu daerah. Selain Instagram sebagai media sosial yang banyak digunakan di Indonesia, X atau Twitter menjadi media sosial yang sering digunakan untuk bertukar informasi. Dilansir dari Databoks, Indonesia menjadi negara urutan keenam pengguna X atau Twitter terbanyak di dunia.

Saat ini banyak akun di media sosial yang memberikan informasi baik berita maupun bermanfaat. Salah satu citizen journalism yang aktif mengunggah berita di media sosial adalah @/merapi_uncover, yang berfokus pada kejadian di daerah Yogyakarta dan sekitarnya. Akun tersebut aktif membagikan informasi yang terjadi baik di media sosial Instagram maupun X (Twitter). Akun ini menyediakan ruang bagi warga untuk berkarya dalam bidang jurnalistik, mulai dari produk informasi hingga produk fotografi jurnalistik. 

Bagi yang tertarik, teman-teman bisa mengunggah informasi melalui fitur reply ataupun direct message ke @/merapi_uncover. Hal tersebut dikarenakan Merapi Uncover sering dimanfaatkan oleh para pengikutnya untuk berbagi informasi, seperti pengumuman kehilangan, kejadian kecelakaan, dan informasi penting lainnya. Merapi Uncover menyebarkan informasi pada akun Instagram dan X-nya yang didapat melalui para pengikutnya. 

Merapi Uncover pun sering menggunakan media sosial X untuk update dengan berita terbaru. X digunakan karena memiliki berbagai fitur menarik, salah satunya dapat me-retweet reply dari orang lain sehingga jika ada informasi penting, admin Merapi Uncover pun dengan cepat memberitakannya. 

Produk yang dihasilkan oleh pengikutnya pun cukup beragam. Seperti karya berita berupa informasi penting dan menarik untuk masyarakat, non berita seperti informasi kuliner atau wisata, dan fotografi jurnalistik berupa foto keindahan Gunung Merapi ataupun foto keindahan alam lainnya. 

Saat Merapi Uncover akan membagikan berita dari pengikutnya, ia hanya menuliskan username akun media sosial dari pengirimnya. Ia tidak mencantumkan nama, umur, pekerjaan, atau informasi pribadi lainnya. Sebagaimana jurnalisme warga pada umumnya, Merapi Uncover tidak berada di bawah naungan hukum dewan pers yang melindungi wartawan profesional. Sehingga, Merapi Uncover bertanggung jawab secara individu dan tidak ada perlindungan hukum yang membela atas kejadian yang menyangkutnya. 

Berstatus sebagai jurnalisme warga, tentunya informasi yang didapatkan dari pengikutnya dan Merapi Uncover sendiri tidak memiliki latar belakang sebagai wartawan profesional. Informasi yang dibagikan juga tidak memenuhi syarat sebagai berita, karena tidak memuat unsur yang biasa ada pada berita. Namun, Merapi Uncover berusaha untuk tetap berpedoman pada kode etik jurnalistik guna mengurangi terjadinya konflik dalam masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun