Mohon tunggu...
Sri Pujiati
Sri Pujiati Mohon Tunggu... PNS - Nothing

Jepara, Jawa Tengah

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Forgive but Not Forget, Introspeksi bagi Diri Sendiri untuk Lebih Berhati-hati

14 Agustus 2024   13:39 Diperbarui: 14 Agustus 2024   16:45 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meminta maaf tidak hanya sekedar ucapan namun seharusnya ditunjukkan dengan perbuatan dan penyeselan. Di mana perbuatan tersebut yaitu tidak mengulangi kesalahan yang sama. 

Memaafkan merupakan perbuatan baik yang perlu dilakukan. Namun tidak semuanya bisa langsung melupakan perbuatan yang menyakitkan. Jadi ketika ada orang yang memaafkan namun terlihat masih belum bisa memulihkan hubungan, terimalah. Karena mereka butuh waktu untuk melupakan perbuatan buruk dari orang lain. 

Seseorang yang pernah disakiti biasanya akan sedikit menjaga jarak dengan orang yang menyakitinya. Karena ia tentu masih trauma dengan perlakuan yang ia terima. Jadi wajar jika ia butuh waktu untuk menyembuhkan luka batinnya. 

Jadi ketika kita berbuat salah kepada orang lain, dan sudah meminta maaf namun orang tersebut masih menjaga jarak kepada kita. Maka cobalah untuk memahaminya. Kita tidak boleh berhenti untuk menunjukkan niat baik dan rasa penyesalan kita. Karena orang tersebut pasti butuh proses untuk melupakan rasa sakit yang ia terima. 

Perlahan dan sedikit demi sedikit dia pasti bisa menerima kita kembali. Jika kita menunjukkan penyesalan dan niat yang tulus. Karena sejatinya luka itu bisa sembuh dengan berlalunya waktu. Jadi kita harus memahaminya dan mengerti akan kondisinya. 

Terima kasih 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun