Mohon tunggu...
Sri Pujiati
Sri Pujiati Mohon Tunggu... PNS - Nothing

Jepara, Jawa Tengah

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Brave Citizen", Ketika Orang Biasa Berusaha Melawan Orang yang Berkuasa

1 Januari 2024   19:30 Diperbarui: 10 Januari 2024   19:15 2115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu scene yang ada di film Brave Citizen. Sumber: Mydramalist via Sonora.id

Film Brave Citizen baru tayang beberapa waktu lalu. Film yang dibintangi oleh Shin Hye Sun dan Lee Jun Young ini bukanlah film romance namun film yang mengangkat isu tentang perundungan atau bullying. Film ini diangkat dari webtoon dengan judul yang sama karya Kim Jung Hyun.

Film ini berkisah tentang seorang guru magang bernama So Si Min (Shin Hye Sun). Ia merupakan mantan atlet petinju yang memutuskan pensiun demi keluarganya. Ia berusaha menjalani kehidupan normal dan ingin menjadi guru tetap tempat ia magang di sebuah Sekolah Menengah. 

Dia berusaha untuk bekerja dengan baik dan tidak terlibat masalah agar ia bisa menjadi guru tetap. Awalnya ia yakin bisa bertahan di sekolah tersebut, namun suatu hari ia melihat ada keanehan di sekolah tersebut. 

Ya dia bertemu dengan Han Soo Gang (Lee Jun Young) seorang murid yang berkuasa dan suka bertindak seenaknya kepada siswa lainnya. Ia sudah diberitahu oleh seniornya untuk tidak memedulikan apapun yang dilakukan oleh Han Soo Gang tersebut. Ia diminta untuk menutup mata dan telinga atas perbuatan Han Soo Gang apapun itu. 

Demi menjadi guru tetap ia pun berusaha untuk tidak memedulikan perbuatan Han Soo Gang terhadap murid lainnay meski itu keterlaluan. Namun dalam hati nuraninya ia merasa bahwa apa yag dilakukan Han Soo Gang tidaklah benar. Berkali-kali ia berusaha untuk tidak peduli, namun hati nuraninya menolak karena tindakan Han Soo Gang yang keterlaluan. Namun tidak ada yang berani menegurnya bahkan kepala sekolah dan guru pun bungkam tak bersuara. 

Hal tersebut membuat So Si Min dilanda dilema. Di sisi lain ia ingin menjadi guru tetap namun ia tidak bisa melihat ketidakadilan di depan matanya. Apalagi salah satu  muridnya yang menjadi korban bullying Han Soo Gang meminta bantuan padanya agar ia bisa bebas dari perundungan yaang dilakukan oleh Han Soo Gang dan kawan-kawannya. So Si Min pun semakin dilanda dilema. Apakah ia akan melawan Han So Gang, lalu bagaimana dengan impiannya yang ingin menjadi guru tetap? 

Melawan orang yang berkuasa tidaklah mudah butuh perjuangan dan dukungan ekstra 

Film mengisahkan tentang bagaimana perjuangan orang biasa yaitu seorang guru magan bernama So Si Min untuk melawan ketidakadilan dan kekerasan. Awalnya dia ingin tidak peduli dengan apa yang terjadi di sekolahnya dan berusaha untuk menutup mata telinga namun hati nuraninya tidak tahan melihat kelakuan Han Soo Gang yang sudah sangat keterlaluan. 

Dengan kemampuannya sebagai mantan atlet tinju ia berusaha melawan Han Soo Gang. Namun hal tersebut ternyata tidak mudah. Karena Han Soo Gang berasal dari keluarga yang berkuasa. Setiap kali ia membuat masalah sekolah akan menutupinya, karena keluarganya berasal  dari keluarga yang terpandang. Hal tersebut membuat Han So Gang semakin semena-mena kepada murid lainnya karena tidak ada yang berani melawannya. Bahkan guru pun tunduk kepadanya. 

So Si Min akhirnya menemukan cara untuk memberi pelajaran kepada Han Soo Gang tanpa membuka identitasnya sebagai guru magang di sekolah yaitu dengan memakai topeng kucing. Namun hal tersebut tidak mudah. Justru kelakuan Han Soo Gang semakin menjadi-jadi karena ia merasa dipermalukan. Sehingga ia berusaha mencari sosok di balik topeng kucing yang mengalahkannya. 

Dari film ini kita diperlihatkan bahwa kekuasaan dan uang mampu membeli semuanya termasuk kebenaran. Meski ingin melawan namun orang-orang dibuat tidak berdaya dengan kekuasaan dan uang. Semuanya tampak lebih mudah jika memiliki kekuasaan dan uang. 

Sumber: IDN TImes
Sumber: IDN TImes

Tentu bagi orang biasa seperti So Si Min butuh perjuangan ekstra untuk melawan Han Soo Gang dan membuatnya jera. Karena ia memiliki kekuasaan dan uang tentu tidak mudah untuk mengalahkannya. Butuh tenaga dan dukungan dari banyak orang untuk membuatnya sadar dan membayar apa  yang telah diperbuatnya. 

Di film ini kita bisa melihat bahwa keadilan itu masih ada dan kebenaran pasti akan menang pada akhirnya. Meski jalan untuk mencapai  kemenangan itu tidak mudah dan penuh perjuangan namun dengan dukungan dari banyak pihak kebenaran itu akhirnya bisa menang. Butuh seseorang yang berani untuk menyuarakan kebenaran dan melawan ketidakadilan. 

Terkadang orang-orang diam bukan berarti tidak peduli tetapi tidak memiliki keberanian untuk bersuara dan melawan. Jika sendiri memang menakutkan, namun jika dilakukan bersama-sama maka akan menjadi kekuatan yang luar biasa untuk melawan orang-orang yang berkuasa dan seenaknya. 

Pada akhirnya kebenaran itu akan menjadi pemenangnya dan kejahatan akan kalah. Sebaik-baiknya kita menutupi kejahatan yang kita lakukan pasti akan ketahuan pada akhirnya dan kita akan membayar apa yang telah kita perbuat sebelumnya.

Film yang mengangkat tentang isu bullying

Tidak dipungkiri bahwa tindakan bullying atau perundungan masih banyak terjadi terutama di lingkungan sekolah. Film ini mengangkat isu tersebut di mana Han Soo Gang melakukan tindakan bullyinng terhadap teman sekolahnya. 

Karena kekuasaan keluarganya ia semakin semena-mena terhadap orang lain. Semua ia lakukan untuk hiburan semata. Padahal akibat tindakannya  tersebut orang lain menjadi menderita bahkan mengalami depresi hingga ingin mengakhiri hidupnya. 

Sosok Han Soo Gang dan teman-temannya mungkin ada di dunia nyata. Di mana mereka ini tidak memedulikan dampak yang  ditimbulkan akibat perbuatannya. Mungkin mereka mengira itu hanya main-main dan hanya candaan, namun bagi korban hal tersebut bisa menjadi trauma seumur hidup yang tidak bisa dilupakan begitu saja. 

Bullying atau perundungan tidak bisa dianggap remeh karena tindakan tersebut bisa merusak mental seseorang. Korban bisa stres, depresi, dan paling ekstrim bisa melakukan tindakan bunuh diri. Karena trauma yang begitu mendalam akibat perundungan.

Tentu film ini bukan  yang pertama mengangkat isu tentang tindakan bullying di lingkungan sekolah atau antar siswa. Banyak film atau drama Korea yang mengangkat isu ini. Dari beberapa film dan drama yang saya tonton para korban bullying biasanya akan trauma selama sisa hidupnya. Sedangkan pelaku bisa hidup seenaknya tanpa merasa bersalah kepada korban. 

Bagi pelaku, tindakan perundungan mungkin hanya dianggap main-main semata. Namun bagi korban hal tersebut bisa menimbulkan trauma yang tidak bisa dilupakan seumur hidupnya. Bullying bisa berakibat fatal bagi korbannya. Biasanya pelaku melakukan perundungan kepada mereka yang dianggap lemah dan tak berdaya. Mereka melakukannya hanyaa untuk menghibur diri mereka sendiri tanpa memikirkan akibatnya. 

Film ini mengingatkan kita pada dampak bullying yang tidak bisa dianggap remeh atau sebelah mata. Sebenarnya bullying tidak hanya bisa terjadi di lingkungan sekolah saja tetapi di lingkungan kerja maupun lingkungan masyarakat. Untuk itu kita harus berhati-hati dalam bertindak maupun berucap karena kita tidak pernah tahu apa yang telah dialami seseorang. 

Terima kasih selamat menonton

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun