Mohon tunggu...
Sri Pujiati
Sri Pujiati Mohon Tunggu... PNS - Nothing

Jepara, Jawa Tengah

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Pengalaman ke Dokter Gigi, Berawal dari Pasang Behel Jadi Tahu Pentingnya Perawatan Gigi

18 Juni 2023   12:00 Diperbarui: 18 Juni 2023   17:05 2643
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memiliki gigi yang rapi dan sehat tentu menjadi dambaan setiap orang. Namun untuk memiliki gigi yang sehat dan rapi tentu membutuhkan perawatan rutin ke dokter gigi. 

Saya memiliki pengalaman ke dokter gigi. Yaitu sekitar dua tahun lalu di mana saya memutuskan untuk memasang behel atau kawat gigi. Sebelumnya saya tidak pernah pergi ke dokter gigi, kebetulan juga saya tidak pernah memiliki keluhan yang cukup berarti mengenai gigi saya. Jadi saya beranggapan bahwa gigi saya sehat-sehat saja dan tidak memiliki masalah. 

Ketika saya pertama kali ke dokter gigi untuk memasang behel hal pertama yang dilakukan adalah melakukan konsultasi dengan dokter gigi yang ada di klinik tersebut. 

Selama konsultasi tersebut saya jadi tahu kondisi gigi saya yang ternyata tidak sesehat yang saya pikirkan. Dokter gigi tersebut juga menjelaskan mengenai prosedur pemasangan behel dan hal-hal yang harus saya lakukan. 

Setelah konsultasi tersebut dokter gigi menyarankan untuk menambal gigi saya dan membersihkan karang serta mencabut sisa-sisa gigi yang tertinggal. Jujur selama ini saya tidak pernah membersihkan karang gigi karena saya merasa itu bukan masalah yang cukup serius. 

Pengalaman ke dokter gigi untuk memasang behel, begini prosedurnya.

Buat kamu yang ingin merapikan gigi dengan cara memasang behel ada beberapa tahapan yang harus kamu lakukan, yaitu:

Pertama yaitu konsultasi seperti yang saya sebutkan tadi. Konsultasi merupakan hal yang sangat penting, karena disesi ini dokter gigi akan melakukan pemeriksaan tentang kondisi gigi dan tindakan apa yang harus dilakukan. 

ilustrasi. sumber: halodoc
ilustrasi. sumber: halodoc

Untuk kasus yang pernah saya alami. Saya harus melakukan pembersihan karang, penambalan gigi, dan mencabut sisa-sisa gigi yang tertinggal. Ketiga tindakan itu tidak dilakukan dalam satu waktu, pihak dokter menawarkan untuk dilakukan dalam dua kali pertemuan. 

Untuk pertemuan pertama saya memilih untuk membersihkan karang dan mencabut sisa-sisa gigi, sedangkan di pertemuan selanjutnya dilakukan penambalan gigi. 

Oh ya disesi ini juga dokter gigi tersebut melakukan pencetakan terhadap struktur gigi dengan menggunakan bahan khusus seperti malam. Entah apa namanya saya lupa.

Konsultasi ini juga dokter meminta kepada saya untuk melakukan rontgen struktur gigi di rumah sakit. Saya pun melakukannya. Tujuannya untuk mengetahui struktur dan bentuk mulut serta gigi. Sehingga memudahkan dokter untuk membuat cetakan. 

Untuk kawat gigi sendiri tersedia beberapa pilihan. Mulai dari yang paling murah hingga yang paling mahal. Waktu saya memilih yang standar saja. 

Hingga waktunya kawat gigi tersebut dipasang sesuai dengan cetakan yang tleah dibuat. Waktu pertama kali dipasang belum terasa sakitnya, namun setelah sampai di rumah rasa sakit itu sangat terasa. Rasanya seluruh gigi terasa ditarik hingga menimbulkan rasa sakit. Bahkan untuk mengunyah makanan saja susah. 

Rasa sakit tersebut bertahan hingga seminggu. Selama seminggu itu pun saya tidak bisa mengunyah makanan dengan benar. Saya pun memilih makan makanan yang lunak seperti bubur atau roti. Karena ketika digunakan untuk mengunyah benar-benar sakit. 

Setelah beberapa waktu akhirnya gigi saya mulai terbiasa dan saya pun bisa makan dengan normal kembali. 

Sesuai saran dari dokter, saya harus melakukan kontrol setiap bulan sekali. Setiap kontrol biasanya dilakukan pembersihan dan penggantian karet. Kontrol ini juga dilakukan untuk memantau perkembangan gigi dan melakukan tindakan apa yang ahrus dilakukan. 

Selama memasang behel tersebut, saya diharuskan untuk mencabut gigi. Jumlahnya ada empat gigi yang harus dicabut untuk membuat gigi terlihat rapi dan cantik. selain itu juga setiap enam bulan saya harus melakukan scalling (pembersihan karang gigi). Agar pergerakan gigi bisa lebih cepat sehingga bisa cepat merapat. 

Akhirnya setelah hampir dua tahun memasang behel tiba waktunya untuk melepas behel. Setelah behel dilepas ternyata masih ada proses lagi yaitu memasang retainer untuk menjaga agar gigi tetap rapi. 

Menurut dokternya, retainer ini berfungsi untuk menjaga gigi tetap rapi setelah kawatnya dilepas agar tulang-tulang gigi bisa terbentuk. Karena jika kawatnya dilepas, maka gigi yang sudah rapi bisa merenggang kembali jika tidak dipasang retainer ini. 

Pemasangan retainer ini harus dilakukan selama kurang lebih dua tahun dan harus dipasang setiap hari. Kecuali jika makan, bisa dilepas. Untuk retainer ini kita hanya perlu kontrol setiap enam bulan sekali sekaligus untuk melakukan scalling rutin.

Lebih paham dan mengerti akan pentingnya perawatan gigi 

Selama memasang behel ini saya lebih sadar dan paham tentang pentingnya perawatan gigi. Karang gigi misalnya tidak bisa dianggap remeh dan masalah sepele. Karena karang gigi bisa menimbulkan gigi renggang dan ngilu. 

Jadi rutin membersihkan karang gigi setiap enam bulan sekali merupakan salah satu hal yang penting untuk dilakukan agar tidak menimbulkan masalah gigi yang serius ke depannya. 

Sebelumnya saya berpikir bahwa dokter gigi itu hanya untuk mengobati mereka yang memiliki masalah sakit gigi. Seperti mencabut gigi dan menambal. 

Namun ternyata banyak sekali jenis perawatan gigi yang baru saya ketahui setelah ke dokter gigi. Seperti scalling, operasi gigi bungsi, perawatan saluran akar, dan lain sebagainya. Ternyata perawatan gigi banyak jenisnya.

Selain itu gigi yang kelihatan sehat belum tentu sehat seutuhnya. Sebelum memasang behel saya kira gigi saya sehat-sehat saja dan tidak ada yang berlubang. Namun setelah diperiksa ternyata ada beberapa gigi yang berlubang. 

Gigi tersebut dari luar kelihatan baik-baik saja dan hanya terlihat garis-garis coklat saja, namun ternyata itu merupakan tanda-tanda gigi yang berlubang. Beruntung saya bisa langsung menambalkan gigi berlubang tersebut sehingga tidak menimbulkan gejala yang serius. 

Karena gigi yang berlubang jika dibiarkan bisa menimbulkan efek yang serius yaitu sakit gigi dan bahkan harus dicabut. Ternyata gigi juga membutuhkan perawatan yang cukup serius agar selalu sehat dan rapi.

Setelah memasang behel di klinik gigi tersebut, saya pun lebih sadar akan pentingnya perawatan gigi. Ya masalah gigi tidak boleh dianggap sepele, karena jika sudah sakit gigi kita akan merasakan sakit yang luar biasa. 

Sebelum sakit gigi tersebut menyerang alangkah baiknya kita rutin melakukan pemeriksaan ke dokter gigi. Lebih baik mencegah bukan daripada mengobati. 

Saya juga merasakan manfaat dari pemasangan behel tersebut, gigi terlihat lebih rapi dan rajin. Dan itu membuat saya lebih percaya diri. Selain itu juga saya lebih aware akan kesehatan gigi saya. Setidaknya saya mulai sadar tentang pentingnya melakukan scalling pada gigi. Agar gigi selalu sehat. 

Selain itu ketika ada masalah dengan gigi bisa segera dilakukan tindakan sehingga tidak akan menimbulkan masalah yang lebih serius. Karena sakit gigi merupakan salah satu sakit yang paling terasa rasa sakitnya. Apalagi jika ada gigi berlubang atau gusi bengkak. Sudah terbayang kan bagaimana rasa sakitnya. 

Untuk itu penting sekali untuk rutin memeriksakan gigi agar bisa segera dilakukan tindakan ketika ada masalah pada gigi kita. 

Terima kasih semoga bermanfaat. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun