Drama Korea bertema fantasi dengan unsur magical kembali menghiasi list drama pada bulan September. The Golden Spoon yang tayang menggantikan drama populer Big Mouth ini menyajikan kisah yang menarik.
Berbeda dengan Big Mouth yang membuat penonton pusing untuk menebak Big Mouse, drama The Golden Spoon ini bisa dikatakan lebih ringan untuk dinikmati.Â
Seperti judulnya drama ini berkisah tentang sendok emas yang bisa mengubah nasib seseorang menjadi apa yang diinginkan. Sendok emas ini adalah milik Lee Seungcheon (Sungjae BTOB) yang dia beli dari seorang nenek penjual barang antik saat menuju rumah temannya yang kaya raya Hwang Tae Yong (Lee Jong Won).Â
Selain Sungjae BTOBÂ dan Lee Jong Won, ada juga Cha Yeon DIA yang berperan sebagai Na Ju Hee. seorang anak konglomerat kaya raya yang ingin menjalani hidupnya dengan biasa. Kemudian ada Yeonwoo eks MOMOLAND yang berperan sebagai Oh Yeo Jin anak tunggal kaya raya yang menyimpan rasa pada Hwang Tae Yeong, anak kaya dari yang terkaya.Â
Drama dengan sentuhan magic yang menarikÂ
Drama ini memang mengandung unsur magic. Di mana kehidupan Lee Seungcheon bisa berubah dalam semalam karena sendok emas yang ia beli dari seorang nenek.Â
Lee Seungcheon yang awalnya hanya seorang siswa yang paling miskin serta sering dibully oleh teman-temannya berubah menjadi tuan Hwang Tae Yeong putra pemilik Dosin Grup.Â
Sendok emas yang ia beli dari seorang nenek dengan harga 30.000 won ini berhasil mengubah kehidupannya dalam sekejap. Namun ia harus berani mempertaruhkan orangtuanya. Karena ia harus bertukar orangtua dengan Hwang Tae Young.Â
Awalnya Lee Seungcheon tidak percaya dengan kata-kata nenek tersebut. Di mana menurut sang nenek ia bisa berubah menjadi putra dari pemilik grup Dosin jika makan di rumah tersebut tiga kali. Ia pun mencobanya saat diajak makan di rumah Hwang Tae Young, ia menggunakan sendok emasnya tersebut.Â
Karena kesulitan yang harus ia jalani, di mana ia selalu dibully dan dipukuli oleh Park Jangg Gu. Selain itu orangtuanya juga harus menanggung utang 400 juta won. sedangkan ibunya hanya seorang pramusaji dan ayahnya hanya seorang yang seniman webtoon yang berusaha mengejar mimpinya untuk menjadi seniman webtoon terkenal.Â
Kehidupannya seolah semakin rumit dan pelik ketika ia dituduh memeras Hwang Tae Young anak dari pemilik grup Dosin. Ia pun terancam akan dikeluarkan dari sekolah. Padahal hal tersebut tidak benar. Orangtuanya harus dipanggil ke sekolah
Ia kemudian bertemu Hwang Tae Yeong di tepi sungai untuk menjelaskan semuanya hingga terlibat pertengkaran. Lee Seungcheon kemudian jatuh ke dalam sungai dan tenggelam.Â
Dalam kondisi tersebut, ia melihat sendok emas yang telah ia buang kemudian ia pun bisa selamat karena ia tidak ingin mati sia-sia. Dia kemudian berlari mencari sendok emas tersebut dan pergi ke rumah Hwang Tae Yeong. Kemudian ia meminta makan di rumah hwang Tae Yeong.Â
Dan tinggg!
Semuanya pun berubah Lee Seungcheon berubah menjadi anak orang kaya raya sedangkan Hwang Tae Yeong berubah dan harus tinggal di rumah yang kecil.Â
Semuanya berubah kecuali diri mereka sendiri. Meski Lee Seungcheon telah berubah menjadi Hwang Tae Yeong, namun kepribadian dan sifatnya tidak berubah. Ia tetap menjadi Lee Seungcheon begitu juga yang terjadi dengan Hwang Tae Yeong.Â
Unsur magic ini menjadi menarik dan menjadi inti dari cerita drama ini. Lee Seungcheon diberi waktu untuk menentukan kapan ia ingin kembali ke kehidupan sebelumnya. Yaitu satu bulan, satu tahun, dan 10 tahun. Tiga waktu tersebut adalah waktu untuk ia membuat keputusan. Antara berhenti atau melanjutkan.
Meski ini drama yang mengandung unsur magic namun beberapa hal dari drama ini relate dengan kehidupan di dunia nyata. Kita bisa melihat bagaimana kerasnya hidup dari Lee Seungcheon yang harus bekerja untuk bisa bertahan. Dia juga harus menghadapi para pembully.Â
Mengambil latar di tahun 2011, drama ini cukup menarik dengan menyajikan kisah yang cukup unik. Yaitu memadukan kehidupan di dunia nyata dengan unsur magical.Â
Unsur magic inilah yang menjadi inti dari cerita ini. Di mana sendok emas yang bisa mengubah kehidupan seorang siswa miskin menjadi anak orang kaya raya. Yang membuat kehidupan keduanya pun tertukar.Â
Hwang Tae Yeong harus menjalani kehidupan Lee Seungcheon yang miskin dan jauh dari kemewahan. Sedangkan Lee Seungcheon menjalani hidup sebagai Hwang Tae Yeong yang bergelimpangan harta dan mewah.Â
Kisah para pemeran yang mengandung pesan
Jika melihat kehidupan Hwang Tae Young tentu kita akan berpikir bahwa kehidupannya sempurna. Ia merupakan pewaris dari grup Dosin yang kaya raya. Memiliki mobil mewah, rumah mewah, dan semuanya serba mewah. Namun apakah dia bisa hidup bahagia? Nyatanya tidak.Â
Ia merasa tidak menikmati apa yang dia miliki. Ia tidak bisa berbuat bebas untuk melakukan hal-hal yang disukainya. karena ia harus memenuhi semua perintah ayahnya. Mulai bertemu dengan para rekan bisnis, mengerjakan tugas dari ayahnya hingga makan malam bersama ayahnya. Bahkan ayahnya pun mengatur siapa yang pantas untuk menjadi temannya.Â
Hwang Tae Yeong memang memiliki segalanya namun ia tidak merasa bahagia. Karena kehidupannya diatur oleh orangtuanya terutama ayahnya. Ia harus patuh dan tunduk pada peraturan ayahnya.Â
Lee Seungcheon melihat kehidupan Hwang Tae Yeong sebagai kehidupan yang sempurna. Karena menjadi Hwang Tae Yeong yang kaya raya maka ia berpikir tidak akan kesulitan dan hidup dengan nyaman.Â
Sebaliknya Hwang Tae Yeong justru melihat kehidupan Lee Seungcheon sebagai kehidupan yang bebas. Di mana kehidupan itu tidak bisa ia jalani karena harus terikat dengan peraturan ayahnya.Â
Hwang Tae Yeong juga secara tersirat menginginkan kehidupan Lee Seungcheon di mana ia bisa bebas melakukan apapun tanpa ada yang melarang.Â
Dari sini kita bisa melihat bahwa tidak ada kehidupan yang sempurna. Entah itu ketika kaya maupun miskin semua memiliki cobaannya masing-masing. Ada enaknya dan ada tidak enaknya.Â
Kita bisa melihat bagaimana kehidupan Hwang Tae Yeong yang memiliki segalanya namun ia tidak bisa bahagia. Sedangkan Lee Seungcheon bermimpi jika menjadi Hwang Tae Yeong hidupnya akan bahagia.Â
Melalui drama ini kita akan diperlihatkan bahwa menjadi orang kaya itu tidak berarti hidup kita tanpa masalah. Kita bisa melihat kehidupan teman-teman Lee Seungcheon yang kaya raya namun nyatanya mereka juga merasa hampa dan tidak bahagia.Â
Seperti Park Janggun yang memiliki seorang ayah ringan tangan. Sehingga tidak segan memukulnya ketika ia berbuat kesalahan atau tidak memenuhi apa yang diinginkannya. Sedangkan Na Ju Hee justru ingin hidup menjadi orang biasa yang bisa memenuhi kehidupannya sendiri dan tidak ingin bergantung kepada orangtuanya.
Kekayaan tidak bisa menjadi tolok ukur untuk kebahagiaan seseorang. Bagaimana pun hidup kita, kita harus menentukan cara untuk membuat hidup kita bahagia. Karena bahagia itu kita yang harus ciptakan sendiri. Bagaimana pun hidup kita, ktia harus menjalaninya dan mensyukurinya dengan begitu kita akan merasa lebih bahagia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H