Mohon tunggu...
Sri Pujiati
Sri Pujiati Mohon Tunggu... PNS - Nothing

Jepara, Jawa Tengah

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Cassiopeia", Kisah Mengharukan Seorang Ayah yang Harus Merawat Anaknya Penderita Alzheimer

27 Agustus 2022   11:03 Diperbarui: 31 Agustus 2022   16:06 2098
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Satu lagi film Korea terbaru yang membuat kita bisa menitikkan air mata saat menontonnya. 

Film ini berkisah tentang seorang anak yang mengalami Alzheimer sehingga ia tidak bisa hidup sendiri. Ayahnya pun memutuskan untuk merawat anaknya.  

Film ini dibintangi oleh Seo Hyun Jin sebagai Sujin dan Ahn Sung Ki sebagai In Woo, ayah Sujin. Film ini membuat penonton menitikkan air mata dengan kisah ayah dan anak tersebut. 

Sujin merupakan seorang pengacara yang kompeten. Dia hidup bersama putrinya sedangkan suaminya tinggal di Amerika. Namun beberapa waktu terakhir ini Su jin sering bersikap aneh. Dia mulai sering lupa dengan apa yang baru saja terjadi dan apa yang akan dia lakukan. Emosinya pun menjadi tidak stabil dan sering marah-marah. 

Akhirnya ia pun memutuskan untuk ke dokter dan dari sinilah semuanya berawal. Dia divonis menderita Alzheimer atau demensia dini. 

Menurut dokter alzheimer dini berkembang lebih cepat daripada perkembangan yang dialami oleh orang berusia lanjut. 

Sempat tidak percaya dengan apa yang diucapkan dokter, Sujin pun merasa kecewa karena merasa hidupnya hancur. Namun ayahnya mendampinginya dan berjanji akan menemaninya.

Benar saja, penyakit Alzheimer yang diderita Sujin pun berkembang dengan begitu cepat. Ia bahkan mulai lupa dengan jalan pulang dan juga lupa dengan anaknya  yang tinggal bersama suaminya di  Amerika. 

Di sini tidak jelaskan apakah ia sudah berpisah dengan suaminya atau suaminya sedang bekerja di sana. Bahkan terkadang ia lupa dengan ayahnya sendiri. Karena kondisi tersebut Sujin pun tidak bisa bekerja lagi. 

Bahkan ayah Sujin mulai mencari informasi tempat perawatan untuk orang yang menderita demensia. Di sana ia melihat sebagian besar penderitanya adalah orang berusia lanjut. 

Saya melihat jika ayah Sujin begitu hancur mengingat kondisi putri semata wayangnya. Namun ia tetap berusaha untuk merawatnya.

Ayahnya merawatnya dengan begitu  sabar dan telaten. Meskipun Sujin memiliki emosi yang tidak stabil  dan sering melakukan hal-hal  yang tidak wajar. 

Namun ayahnya merawatnya dengan penuh kasih sayang. Dia berusaha membuat Sujin mengingat apa yang harus  dilakukan setiap  hari dengan memberikan catatan di dinding rumah. 

Tentang peyakit Alzheimer yang diderita Sujin

Mungkin sebagian dari kita sudah pernah mendengar tentang penyakit Alzheimer ini. 

Menurut Alodokter penyakit Alzheimer adalah penyakit otak yang menyebabkan penurunan daya ingat, menurunnya kemampuan berpikir dan berbicara, serta perubahan perilaku. Penyakit ini bisa memburuk seiring waktu sehingga membuat penderitanya tidak mampu lagi melakukan pekerjaan sehari-hari.

Biasanya penyakit Alzheimer ini menyerang yang sudah berusia lanjut. Namun dalam film ini apa yang dialami Sujin merupakan kondisi yang langka, karena ia baru berusia 30 tahun. 

Menurut dokter dalam film ini, penyakit Alzheimer yang diderita Sujin ini merupakan Alzheimer dini dan perkembangannya akan jauh lebih cepat daripada Alzheimer yang dialami oleh orang yang berusia lanjut. 

sumber: grid.id
sumber: grid.id

Karena penyakit ini tidak bisa diobati dan hanya isa diperlambat dengan obat saja. Namun apa yang dikatakan dokter benar adanya. Penyakit Alzheimer dini ini memang berkembang jauh lebih cepat. Sujin pun mulai kesulitan menjalankan aktivitasnya sehari-hari. Bahkan ia mulai lupa dengan anaknya sendiri. 

Emosinya semakin tidak terkendali dan dirinya pun mulai tidak bisa beraktivitas dan seperti orang yang linglung. Dia mulai kesulitan dalam melakukan aktivitas karena fungsi otaknya semakin menurun. 

Setelah menonton ini saya baru tahu bahwa penyakit Alzheimer ini begitu berbahaya. Karena penderitanya akan mengalami kesulitan dalam berinteraksi dengan orang lain. Karena penyakit ini membuat otak kehilangan fungsinya seperti mengontrol pikiran, memori dan bahasa. 

Belum ada data yang valid mengenai penyebab pasti dari penyakit Alzheimer ini sehingga penyakit sulit untuk dicegah. Yaitu dengan menerapkan pola hidup sehat seperti berolahraga dan tidak merokok. 

Penyakit ini juga biasanya menyerang mereka yang berusia lanjut. Namun dalam film ini Sujin yang berusia 30 tahun bisa menderita penyakit Alzheimer. Ketika menonton film ini saya pun menjadi takut karena dampak dari penyakit ini begitu menakutkan. 

Kita bisa melihat Sujin yang tidak bisa beraktivitas dengan normal dan harus didampingi ayahnya. 

Beruntung Sujin memiliki sosok ayah yang begitu perhatian dan merawatnya dengan baik. Dia tidak bisa mengenali lingkungan sekitar dan orang-orang yang ada di sekitarnya. Bahkan untuk buang air kecil pun dia tidak bisa. 

Melihat film ini kita bisa melihat jika penyakit ini sangat menakutkan dan begitu berbahaya. Membuat kita menyadari bahwa kesehatan merupakan hal yang sangat penting dan begitu berharga.

Pesan yang bisa diambil dari film Cassiopeia 

Menurut saya film ini begitu sederhana namun memiliki pesan yang begitu menyentuh. 

Film ini hanya menceritakan tentang Sujin dan ayahnya tidak ada konflik yang begitu berat. Namun membuat penontonnya bisa menangis karena film ini. 

Film ini mengingatkan kita arti penting sebuah keluarga. Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi nantinya. 

Sujin yang sepertinya bisa hidup mandiri karena sudah sukses, namun tiba-tiba dia harus dihadapkan pada sesuatu yang tidak terduga. Membuatnya tidak berdaya dan bergantung pada orang lain. 

Keluarga merupakan orang yang begitu berarti. Setelah dewasa terkadang kita lupa dengan keluarga karena merasa sudah bisa hidup mandiri dan memenuhi kebutuhan sendiri. Namun kita tentu tidak pernah tahu apa yang akan terjadi dengan diri kita nantinya, seperti yang dialami oleh Sujin. 

Untuk kita harus menjaga hubungan baik dengan keluarga. Karena jika terjadi hal buruk yang menimpa kita, siapa lagi yang bisa kita mintai pertolongan kalau bukan keluarga kita. 

Film ini juga menyadarkan kita bahwa setiap waktu itu begitu berarti. Serta anugerah kesehatan merupakan sesuatu yang harus kita syukuri setiap hari. Bisa terbangun dalam keadaan sehat merupakan anugerah yang luar biasa.

Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi esok hari. Selagi masih bisa  menikmati kesehatan kita harus banyak bersyukur. Kesehatan merupakan nikmat yang begitu besar dan luar biasa. Namun terkadang kita lupa untuk mensyukurinya. Karena menganggap itu sebagai hal biasa. 

Menonton film ini kita akan tersadar bahwa banyak hal yang patut kita syukuri setiap hari. Misalnya kita masih bisa bernafas dan menjalani aktivitas dalam kondisi sehat. Serta memiliki orang-orang yang selalu ada untuk kita. 

Karena nikmat itu tidak hanya tentang materi tetapi juga hal yang lainnya. Tubuh yang sehat keluarga dan saudara serta teman-teman yang baik juga merupakan nikmat yang patut untuk kita syukuri. Karena tidak semua orang memiliki hal tersebut. 

Film ini membuat kita tersadar bahwa hidup itu penuh misteri. Selalu ada kejutan yang datang di luar kendali kita. Untuk itu nikmati dan syukuri setiap momen yang bisa kita lewati setiap detiknya karena semua itu tidak akan kembali. 

Terima kasih semoga bermanfaat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun