Saya melihat jika ayah Sujin begitu hancur mengingat kondisi putri semata wayangnya. Namun ia tetap berusaha untuk merawatnya.
Ayahnya merawatnya dengan begitu  sabar dan telaten. Meskipun Sujin memiliki emosi yang tidak stabil  dan sering melakukan hal-hal  yang tidak wajar.Â
Namun ayahnya merawatnya dengan penuh kasih sayang. Dia berusaha membuat Sujin mengingat apa yang harus  dilakukan setiap  hari dengan memberikan catatan di dinding rumah.Â
Tentang peyakit Alzheimer yang diderita Sujin
Mungkin sebagian dari kita sudah pernah mendengar tentang penyakit Alzheimer ini.Â
Menurut Alodokter penyakit Alzheimer adalah penyakit otak yang menyebabkan penurunan daya ingat, menurunnya kemampuan berpikir dan berbicara, serta perubahan perilaku. Penyakit ini bisa memburuk seiring waktu sehingga membuat penderitanya tidak mampu lagi melakukan pekerjaan sehari-hari.
Biasanya penyakit Alzheimer ini menyerang yang sudah berusia lanjut. Namun dalam film ini apa yang dialami Sujin merupakan kondisi yang langka, karena ia baru berusia 30 tahun.Â
Menurut dokter dalam film ini, penyakit Alzheimer yang diderita Sujin ini merupakan Alzheimer dini dan perkembangannya akan jauh lebih cepat daripada Alzheimer yang dialami oleh orang yang berusia lanjut.Â
Karena penyakit ini tidak bisa diobati dan hanya isa diperlambat dengan obat saja. Namun apa yang dikatakan dokter benar adanya. Penyakit Alzheimer dini ini memang berkembang jauh lebih cepat. Sujin pun mulai kesulitan menjalankan aktivitasnya sehari-hari. Bahkan ia mulai lupa dengan anaknya sendiri.Â
Emosinya semakin tidak terkendali dan dirinya pun mulai tidak bisa beraktivitas dan seperti orang yang linglung. Dia mulai kesulitan dalam melakukan aktivitas karena fungsi otaknya semakin menurun.Â