Mohon tunggu...
Sri Pujiati
Sri Pujiati Mohon Tunggu... PNS - Nothing

Jepara, Jawa Tengah

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Berasal dari Keluarga Sederhana, Ini Cara Saya Membiayai Kuliah

16 Agustus 2022   14:41 Diperbarui: 17 Agustus 2022   09:45 857
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi wisuda, selesai kuliah. (sumber: Shutterstock via KOMPAS.COM)

Kuliah merupakan jenjang pendidikan tinggi yang tidak semua orang bisa menempuhnya. Karena beberapa alasan, banyak orang yang tidak ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang tersebut. Baik karena faktor ekonomi, kemauan, maupun faktor lainnya. 

Banyak yang beranggapan jika kuliah itu sulit. Baik itu pembelajarannya maupun biaya kuliahnya. Ya memang tidak bisa dipungkiri bahwa kuliah itu memang butuh usaha dan kemauan yang luar biasa. 

Karena kuliah sangat berbeda dengan sekolah. Dunia kuliah sangat jauh berbeda baik dari segi pembelajarannya maupun pergaulannya. 

Dulu saya juga tidak pernah bermimpi untuk duduk di bangku kuliah karena saya dari keluarga biasa. Di benak saya hanya orang-orang kaya lah yang bisa menmpuh pendidikan di bangku kuliah. Karena itu saya tidak pernah membayangkan untuk bisa duduk di bangku kuliah. 

Namun setelah lulus SMA, saudara saya  menawari saya untuk kuliah. Kebetulan di kota saya ada kampus. Meski bukan kampus besar, namun saya ingin mencobanya. 

Waktu itu saya tidak langsung mendaftar setelah lulus SMA, karena belum memiliki biaya untuk membayar uang masuk di kampus tersebut. Jadi saya pun ditawari bekerja selama setahun agar bisa mengumpulkan uang untuk membayar uang masuk kampus tersebut.

Akhirnya setelah setahun bekerja saya memiliki cukup uang untuk membayar uang masuk di kampus tersebut. Meski bukan kampus besar namun bagi saya biaya di kampus tersebut lumayan besar juga. 

Memulai kuliah saya pun agak ketakutan. Bagaimana dengan biaya kuliah dan kehidupan sehari-harinya? Karena orangtua saya bukan dari keluarga mampu. Jadi saya pun harus berusaha sendiri untuk bertahan dan meneruskan kuliah. Bagaimana caranya? 

Pertama, biasakan untuk hidup hemat

Hal pertama yang paling penting adalah membiasakan diri untuk hidup hemat. Seperti yang kita tahu hidup di lingkungan kampus memang tidak mudah. 

Ada banyak godaan dan tugas yang harus dikerjakan. Jika kita tidak bisa menahan godaan dan terbawa arus oleh teman-teman yang lainnya, maka kita bisa terbawa dan akhirnya bisa berdampak buruk bagi diri kita sendiri. 

Untuk itu hidup hemat sangat perlu diterapkan dalam kehidupan perkuliahan karena saya merasa saya dari keluarga sederhana dengan perekonomian yang pas-pasan. 

Jadi ketika teman yang lainnya bisa memilih jajan di tempat yang mereka inginkan saya pun memilih jajan yang sesuai dengan kondisi keuangan saya. 

Saya berusaha untuk meminimilkan pengeluaran karena saya juga harus membayar uang semester jadi mau tidak mau harus hemat. 

Kebutuhan untuk kuliah memang bisa dibilang lumayan. Seperti membayar tugas, transportasi, pulsa dan lain sebagainya. Untuk itu sebisa mungkin saya hidup hemat agar kuliah saya tidak terganggu. 

Selain itu pergaulan di dunia kampus lebih luas dan bebas, banyak mahasiswa yang memiliki ini itu jika kita tidak bisa menahan godaan maka kita bisa terjerumus dalam hal yang tidak baik. 

Banyak mahasiswa yang memiliki gaya hidup hedon, untuk itu saya berusaha untuk membatasi pergaulan dengan mereka yang memiliki gaya hidup hedon. Karena kita bisa terseret ke dalamnya. 

Selain membiasakan hidup hemat, saya juga berusaha untuk bergaul dengan orang-orang yang biasa saja. Dalam hal ini adalah gaya hidupnya. Takutnya jika tidak membatasi diri kita bisa terjerat ke dalamnya. 

Hidup hemat seperti harga mati yang harus saya jalani selama menjalani masa kuliah ini. Karena memang tidak ada pilihan lain. Saya harus menahan diri untuk tidak ingin memilikinya. 

Namun dari hidup hemat dan terbatas tersebut membuat saya mengingat kembali masa-masa itu. Saya pernah berjuang dan melewati masa-masa sulit itu hal itu membuat saya bersyukur dengan kehidupan yang saya jalani sekarang.

Itu akan menjadi kenangan dan pengalaman yang berkesan. Menjalani masa sulit yang akhirnya bisa berbuah manis. Bukan hal mudah untuk tetap bertahan dalam kesulitan dan kekurangan. Tapi saya percaya ada kemudahan setelah kesulitan.

Kedua, mencari pekerjaan sampingan

Kemudian cara yang kedua adalah dengan mencari pekerjaan sampingan. pekerjaan sampingan ini berguna agar kita bisa menghasilkan uang tambahan. Baik itu untuk kebutuhan sehari-hari maupun untuk biaya kuliah. 

Beruntung saya bisa memberikan les privat yang sudah disediakan milik saudara saya. Meski penghasilannya tidak begitu besar namun setidaknya dengan gaji tersebut saya bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tentu saja dengan menghemat pengeluaran. 

Pekerjaan sampingan bisa menjadi pilihan karena jam kuliah lebih fleksibel dan berbeda dengan sekolah. Karena itu dengan bekerja secara freelance kita bisa menghasilkan uang tambahan dan juga pengalaman. 

Dengan bekerja sampingan saat kuliah kita bisa mendapat pengalaman bekerja sehingga saat terjun di dunia kerja kita tidak kaget. Karena kita sudah memiliki pengalaman di dunia kerja. 

Selain memberi les privat, saya juga pernah ikut bekerja saat libur semester di pedagang makanan ringan. Karena waktu semester libur selama sebulan lebih, jadi saya memanfaatkan waktu tersebut untuk mendapatkan uang tambahan. Ya lumayan daripada menganggur. 

Pekerjaan sampingan yang saya kerjakan tersebut tentu lumayan menyita waktu. Di situlah tantangan yang harus saya hadapi. Karena saya harus membagi waktu agar bisa menyelesaikan pekerjaan dan tugas kuliah. Namun hal itu ternyata menjadi pengalaman yang luar biasa. 

Tanpa masa-masa sulit itu, mungkin saya tidak ada di sini sekarang. Pengalaman itu membuat saya mengerti arti sebuah proses dan perjuangan. Tidak ada yang sia-sia di dunia jika kita mau berusaha. 

Pernah bekerja sampingan saat kuliah membuat saya mengerti dan lebih menghargai keadaan yang saya alami sekarang. 

Karena dulu pernah melewati hal-hal yang sulit dan tidak mudah, hal itu membuat saya lebih bersyukur dengan pencapaian saya saat ini. Memang pencapaian saya tidak begitu hebat, namun setidaknya lebih baik daripada sebelumnya.

Ketiga, aktif mencari informasi baik itu lomba maupun beasiswa

Kemudian cara yang terakhir adalah kita harus lebih aktif mencari informasi baik itu lomba maupun beasiswa. Hal ini pernah saya lakukan. Kebetulan dulu di kampus saya ada info mengenai beasiswa untuk mereka yang kurang mampu. 

Saya pun mendaftar dan mencoba memenuhi persyaratan yang dibutuhkan. Alhamdulillah bisa lolos dan saya pun bisa mendapat uang beasiswa untuk membayar biaya kuliah. 

Selain itu aktif mengikuti perlombaan yang ada juga penting. Tentu saja lomba yang diikuti harus sesuai dengan minat yang kita inginkan agar kemampuan kita bisa lebih terasah. 

Mengikuti perlombaan ada beberapa keuntungan yang bisa didapat yaitu mengasah dan mengembangkan kemampuan yang kita miliki. Selain itu juga bisa menambah koneksi antar mahasiswa dari berbagai kampus lainnya dan yang terakhir adalah bisa mendapat hadiah yang bisa kita gunakan atau kita tabung. 

Pengalaman mengikuti lomba ini pernah saya lakukan. Kebetulan saya suka menulis dan aktif di kegiatan pers mahasiswa. 

Saya pernah mengikuti lomba artikel yang diadakan di kampus dan mendapat juara 2 serta mendapat hadiah uang saku. Jika tingkat provinsi atau nasional bisa lebih besar hadiah yang diterima.

Kesukaan saya dengan dunia tulis menulis ini juga memberi saya keberuntungan. Kebetulan di kampus saya ada lembaga pers yang menerima tulisan dari para mahasiswa. 

Tulisan yang dimuat di website akan mendapat uang saku. Sebulan biasanya saya bisa menulis 3 sampai 5 tulisan. Lumayan untuk uang saku tambahan. 

Itulah tiga hal yang bisa dilakukan untuk bertahan agar bisa menyelesaikan kuliah. Karena tidak semua orangtua bisa menyekolahkan anaknya hingga ke jenjang kuliah. 

Beruntung jika memiliki orangtua yang bisa membiayai kuliah, namun jika tidak tentu kita harus berusaha lebih untuk bisa menyelesaikan kuliah kita. Namun jangan menyerah dan putus asa. Karena di balik kesulitan ada kemudahan. 

Semangat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun