Mohon tunggu...
Sri Pujiati
Sri Pujiati Mohon Tunggu... PNS - Nothing

Jepara, Jawa Tengah

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Tomorrow", Kisah Pekerjaan Malaikat Maut yang Tak Biasa

11 April 2022   23:02 Diperbarui: 11 April 2022   23:05 972
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Drama ini masih menyimpan beberapa misteri yaitu hubungan direktur Jumadeug, Koo Ryeon dan Park Joon Gil. Serta masa lalu Koo Ryeon yang masih penuh misteri yang belum terungkap. 

Memiliki pesan moral di setiap usaha menggagalkan bunuh diri 

Selain cerita tentang misi yang tidak biasa, drama ini juga menyuguhkan pesan moral yang ada di sekitar kita. Melalui drama ini, juga dijelaskan bahwa bunuh diri merupakan dosa yang besar. Itu artinya bunuh diri merupakan cara  yang tidak dapat dibenarkan. Drama ini mengajarkan bahwa bunuh diri bukan cara untuk menyelesaikan masalah. 

Meski drama ini bertema fantasi namun dialog yang mengandung pesan moral bisa mudah untuk dipahami. Misalnya saja mengenai dosa bunuh diri yang begitu besar. Selain itu, setelah meninggal orang yang bunuh diri justru akan menghadapi masalah yang lebih besar. Jadi bunuh diri bukannya akan menyelesaikan masalah, tetapi justru akan membuat masalah menjadi lebih besar. 

Di setiap episodenya kita akan disuguhkan dengan kasus yang berbeda dari orang yang akan bunuh diri. Melalui kekuatan yang dimilikinya, tim Manajemen Risiko ini, bisa masuk ke dalam masa lalu orang tersebut. Sehingga mereka bisa mengetahui seberapa berat masalah seseorang hingga memutuskan untuk bunuh diri. 

Drama ini menyadarkan kita bahwa tidak semua orang mampu mengatasi masalahnya sendiri dan menyelesaikan masalahnya. Masa lalu seseorang juga menjadi penentu bagaimana cara ia menjalani hidupnya sekarang. Masa lalu bukanlah hal yang mudah untuk dilupakan. Bagi sebagian orang peristiwa di masa lalu menjadi hal yang begitu membekas dan membuatnya menjadi pribadi yang sekarang. 

Dalam episode pertama dan kedua misalnya drama ini mencontohkan dampak luar biasa yang ditimbulkan dari perilaku bullying. Bagi pelaku bullying mungkin itu hanyalah sementara, namun bagi korban, peristiwa tersebut akan selalu teringat dala ingatan. Bahkan mungkin seumur hidupnya. 

Untuk itulah kita harus berhati-hati dalam berkata, bersikap maupun bertindak. Karena ucapan dan perbuatan kita, ada seseorang yang mungkin tersinggung. Setiap orang memiliki pemikiran dan penerimaan berbeda. Kita menganggapnya bercanda,namun orang lain bisa jadi berbeda. Karena itulah kita harus berhati-hati dalam berkata maupun bertindak. 

Selain itu, drama ini juga mengajarkan bahawa setiap masalah pasti ada jalan keluar jika kita mau berusaha. Jadi bunuh diri bukan satu-satunya cara untuk menyelesaikan masalah. Bunuh diri merupakan bukan hal yang dibenarkan. 

Sebelum seseorang bunuh diri, Koo Ryeon ketua tim Manajemen Risiko akan berusaha membujuk dan menasehati bahwa bunuh diri bukanlah cara untuk menyelesaikan masalah. 

Banyak cara untuk menyelesaikan masalah dan bunuh diri bukanlah pilihannya. Melalui drama ini penonton diajak untuk menyadari bahwa setelah kematian masih ada kehidupan. Jadi mati bukan berarti semuanya terakhir, tetapi masih ada kehidupan selanjutnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun