Drama Twenty Five- Twenty One baru saja menayangkan episode terakhirnya pada Minggu malam kemarin. Drama yang sudah dua bulan ini menemani akhir pekan para pecinta drama kini sudah berakhir.Â
Drama berjumlah 16 episode ini mampu menjadi drama yang paling banyak dibicarakan selama beberapa bulan.Â
Pemeran utamanya yaitu Nam Joo Hyuk dan Kim Tae Ri juga berhasil menjadi aktor dan aktris yang paling banyak dibicarakan selama drama ini tayang.Â
Berlatar belakang pada tahun 1998, drama ini mampu membius penonton dengan alur serta kisah yang tak biasa dari drama lainnya.Â
Drama ini mampu menampilkan setting tempat yang sesuai dengan masa tersebut. Hal tersebut tentu menjadi daya tarik tersendiri. Di mana pada tahun-tahun terebut banyak hal terjadi.Â
Dimulai pada tahun 1998, drama ini mampu menampilkan pertumbuhan karakter setiap pemain drama tersebut.Â
Menonton drama ini kita akan melihat bagaimana perjalanan hidup yang harus dihadapi oleh para pemain dalam drama ini. Mulai dari keluarga, persahabatan, dan cinta. Drama ini mampu menggambarkan setiap karakternya dengan begitu baik pan pas.Â
Sebagai salah satu penonton drama ini saya juga merasa jika drama ini termasuk drama terbaik di tahun ini. Menyajikan kisah para anak muda dengan segala permasalahannya dan bagaimana mereka menjalani kehidupannya.Â
Bagi saya ini merupakan drama yang begitu berkesan dan membekas. Setiap episode dari drama ini selalu meninggalkan kenangan yang begitu membekas.Â
Setelah menonton drama ini saya melihat beberapa hal yang begitu relate dengan kehidupan nyata. Berikut ulasannyaÂ
Pertama, orang yang menemani di masa sulit belum tentu bisa menemani kita selamanya
Hal pertama yang begitu relate dengan kehidupan nyata adalah kita punya seseorang yang menemani kita di masa-masa sulit. Namun dia tidak bisa menemani kita selamanya. Terkadang dia hadir hanya untuk menemani kita sementara bukan selamanya.Â
Hal inilah yang dialami oleh Na Hee Do dan Baek Yi Jin Keduanya sudah saling mendukung satu sama lain. Saling mengisi dan menyemangati di masa-masa tersulit keduanya. Namun akhirnya mereka harus berpisah karena keadaan.Â
Semakin dewasa kita akan dibuat untuk paham bahwa untuk menjalani hubungan tidak hanya cukup dengan cinta, tapi ada banyak pertimbangan lainnya.Â
Sekuat apapun cinta yang kita miliki jika takdir tidak mengizinkan bersama, maka hubungan pun bisa berakhir.Â
Meski orang itu telah menemani kita begitu lama dan membuat kenangan indah bersama, namun kenyataannya tidak bisa bersama selamanya. Ada hal-hal di luar kendali diri kita yang tidak bisa kita kendalikan.Â
Hal-hal seperti ini mungkin banyak dialami oleh sebagian orang. Banyak yang pernah menjalin hubungan sebegitu dekatnya seolah tak terpisahkan. Namun seiring berjalannya waktu mereka memahami jika mereka tidak bisa bersama.Â
Seseorang yang selalu ada buat kita, belum tentu akan selalu ada. Banyak hal yang tidak terduga yang akan terjadi ke depannya. Meski banyak kenangan indah yang terjadi namun hal tersebut tidak bisa menjadi jaminan hubungan tersebut akan bertahan lama dan bersama selamanya.Â
Terkadang seseorang dikirim ke dalam hidup kita hanya untuk memberi warna sementara bukan selamanya. Kita tidak pernah tahu apa yang terjadi selanjutnya dalam kehidupan kita.Â
Bersama dengan seseorang dalam waktu yang begitu lama belum tentu hal tersebut bisa menjadi acuan hubungan tersebut akan bertahan lama.Â
Kedua, akan selalu ada orang yang berkomentar dengan keputusan yang kita buat
Dalam menjalani hidup kita tentu tidak bisa lepas dari orang lain. Karena manusia merupakan makhluk sosial yang bergantung dengan orang lain. Jadi kita akan terus bersinggungan dengan orang lain.Â
Kehidupan kita tidak akan pernah bisa lepas dari orang lain. Termasuk dalam hal membuat keputusan. Keputusan yang kita buat ini biasanya tidak akan lepas dari komentar orang lain. Padahal mereka tidak tahu apa-apa tentang kehidupan kita.Â
Meskipun banyak komentar tentang keputusan yang kita buat. Hal tersebut seharusnya tidak membuat kita merasa khawatir ataupun gelisah. Apapun keputusan kita percayalah pada diri kita sendiri. Karena yang tahu tentang kondisi dan keadaan kita adalah diri kita sendiri.Â
Hal ini yang dialami Ko Yu Rim saat memutuskan untuk pindah kewarganegaraan dari Korea menjadi warga negara Rusia. Banyak yang mengecam keputusan yang dia buat. Bahkan menuduhnya sebagai pengkhianat negara. Namun orang lain tidak mengetahui bagaimana kondisi yang harus dihadapi dan alasan mengapa ia membuat keputusan tersebut.Â
Saat membuat keputusan kita tentu sudah mempertimbangkan banyak hal dan memilih yang terbaik. Meskipun begitu pasti masih ada orang yang berkomentar dengan hal tersebut.Â
Namun kita hidup bukan untuk memenuhi keinginan orang lain, tetapi untuk diri kita sendiri. Jadi abaikan saja komentar orang lain karena mereka juga tidak tahu apa-apa mengenai hidup kita.Â
Bersikap bodo amat dengan komentar orang lain terkadang perlu untuk dilakukan agar kita tidak merasa khawatir atau gelisah lagi.Â
Komentar-komentar tersebut sebaiknya diabaikan saja, yang penting kita menjalani hidup sesuai dengan norma yang ada dan tidak merugikan orang lain.
Ketiga, momen indah itu hanya bisa dikenang dan tidak bisa diulangÂ
Ketiga adalah momen yang indah khususnya di waktu muda adalah momen yang paling indah dan berkesan. Namun momen-momen tersebut tidak bisa diulang kembali.Â
Seindah apapun momen itu, tetap saja momen tersebut tidak akan bisa diulang. Momen itu hanya akan menjadi kenangan dalam ingatan.Â
Setiap orang biasanya memiliki momen yang berkesan ini. Momen yang hanya sekali terjadi seumur hidup kita. Momen di mana kita berharap itu akan abadi namun kenyataannya itu tidak mungkin.Â
Seindah apapun momen, itu hanya akan menjadi kenangan yang tersimpan dalam ingatan. Mungkin kita berharap saat sedang berada di momen tersebut, kita ingin waktu berhenti dan berharap momen tersebut bisa berlangsung lama. Namun faktanya, waktu tidak pernah berhenti dan kita pun harus tetap menjalani hidup.Â
Sesulit apapun hidup, kita harus tetap melewatinya, karena hidup itu ibarat roda yang berputar. Kadang di atas kadang di bawah. Kadang sedih dan kadang bahagia. Itulah kehidupan. Semuanya tidak ada yang abadi dan hanya bersifat sementara.Â
Jika kita sedang ada di momen yang begitu indah maka nikmatilah karena momen itu tidak akan terulang lagi. Selagi kita ada di momen tersebut maka nikmatilah momen itu.Â
Hal ini bisa kita lihat bagaimana kehidupan masa muda dari Na Hee Do dan teman-temannya. Mereka menjalani masa muda dan masa sekolah penuh dengan cinta dan kebahagiaan. Mereka saling mendukung dan menyemangati.Â
Namun seiring berjalannya waktu, mereka pun harus menjalani kehidupan masing-masing dan tidak bisa terus bersama. Begitulah hidup. Kita tidak bisa terus bersama dengan orang yang kita inginkan. Karena setiap orang memiliki permasalahannya masing-masing dan juga punya pilihannya sendiri.Â
Semakin dewasa kita pun dituntut untuk hidup mandiri dan sendiri. Bahwa teman-teman di sekitar kita tidak bisa selamanya ada. Bahwa hanya diri kitalah yang tersisa untuk menghadapi dunia ini.Â
Maka selagi kita ada di momen yang indah nikmatilah, karena semua itu tidak akan terulang lagi di masa depan kita.Â
Terima kasih semoga bermanfaat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI